Bursa Saham Asia Beragam, Investor Menanti Kebijakan Bank Sentral China

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, 20 Juni 2023. Investor mencermati keputusan bank sentral China.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2023, 08:35 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 08:35 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Selasa (20/6/2023). Bursa saham Asia Pasifik di tengah investor mengamati dengan cermat keputusan suku bunga pinjaman China(AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Selasa (20/6/2023). Bursa saham Asia Pasifik di tengah investor mengamati dengan cermat keputusan suku bunga pinjaman China setelah bank sentral memangkas beberapa suku bunga pinjaman utamanya pekan lalu.

Dikutip dari CNBC, pasar secara luas mengharapkan pemangkasan suku bunga pinjaman 1 tahun dan 5 tahun. Ekonom yang disurvei oleh Reuters berharap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral China masing-masing 10 basis poin dan 15 basis poin.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,24 persen dan memperpanjang kenaikan pada awal pekan ini dan menjelang risalah Reserve Bank of Australia untuk pertemuan Juni.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,45 persen dan indeks Topix tergelincir 0,58 persen. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,35 persen, dan indeks Kosdaq terpangkas 0,37 persen.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 19.913. Posisi tersebut tidak jauh berbeda dari penutupan sebelumnya 19.912,89.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat atau wall street libur untuk peringati Juneteenth pada Senin pekan ini.

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Senin, 19 Juni 2023 dengan bursa saham Jepang sentuh level tertinggi dalam 33 tahun.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 catat kenaikan mingguan dalam 10 minggu, tergelincir 1 persen ke posisi 33.370,42 pada Senin pekan ini. Indeks Topix meroost 0,43 persen ke posisi 2.290,5.

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,62 persen ke posisi 2.60,5. Indeks Kosdaq naik ke posisi 888,61. Indeks Hang Seng terpangkas 0,7 persen, dan indeks Hang Seng teknologi melemah 1,4 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai turun 0,54 persen ke posisi 3.255. Indeks Shenzhen melemah 0,28 persen ke posisi 11.274,05.

Pergerakan bursa saham China itu di tengah keputusan suku bunga pinjaman bank sentral setelah memangkas beberapa suku bunga pinjaman utamanya pekan ini. Sementara itu, Australia melawan tren. Indeks ASX 200 naik 0,6 persen ke posisi 7.294,9 yang dipimpin oleh saham utilitas dan layanan konsumen.

Penutupan Wall Street pada 16 Juni 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir pada perdagangan Jumat, 16 Juni 2023. Namun, selama sepekan, wall street berada di zona positif seiring investor respons positif bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) tahan bunga acuan ditambah data inflasi yang menggembirakan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/6/2023), indeks S&P 500 melemah 0,37 persen ke posisi 4.409,59. Indeks Dow Jones tergelincir 108,94 poin atau 0,32 persen terpangkas ke posisi 34.299,12. Indeks Nasdaq susut 0,68 persen ke posisi 13.689,57.

Pekan ini, indeks S&P 500 membukukan kenaikan 2,6 persen, dan catat performa terbaik sejak Maret 2023. Sedangkan indeks Nasdaq melompat 3,3 persen selama sepekan, dan catat kinerja terbaik juga sejak Maret 2023.

Sementara itu, indeks Dow Jones hanya naik 1,3 persen pada pekan ini, dan catat kinerja positif dalam tiga minggu. Baik indeks S&P 500 dan Nasdaq sentuh level tertinggi sejak April 2022.

The Federal Reserve (the Fed) memberikan apa yang diinginkan investor pekan ini ketika bank sentral mempertahankan suku bunga setelah alami kenaikan 10 kali berturut-turut. Sementara itu, the Fed mengisyaratkan dua kali lagi kenaikan suku bunga pada 2023. Di sisi lain, ekonom dan pelaku pasar percaya the Fed hampir selesai.

Pada awal pekan ini, indeks harga konsumen pada Mei mencapai level terendah dalam dua tahun.

Selain itu, saham Adobe naik 0,9 persen setelah mengalahkan kinerja dan keluarkan panduan yang optimistis. Saham teknologi pun reli. Saham Nvidia melompat 10 persen pekan ini, dan menambah lonjakan 192 persen pada 2023.

Saham Microsoft naik 4,7 persen pekan ini, dan mencapai rekor pada perdagangan Kamis pekan ini. Sebelumnya, saham teknologi adalah yang paling terpukul saat the Fed mulai kenaikan suku bunga.

.

 

Data Inflasi

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

“Wall street tetap optimistis gelombang AI tidak akan hilang dalam waktu dekat dan investor akan memilih saham AS karena kami melihat perbedaan kebijakan bank sentral di seluruh dunia,” ujar Analis Oanda, Ed Moya.

Ia menilai, reli pasar saham ini tampaknya sedikit berlebihan. Namun, masih banyak modal yang tersisa. Ini berarti jika AI tetap utuh, kemenangan beruntun untuk S&P 500 dapat berlanjut.

Jelang akhir pekan ini, data inflasi dan ekonomi membawa kabar lebih baik. Harapan inflasi konsumen turun pada Juni dengan asumsi satu tahun untuk tekanan harga susut menjadi 3,3 persen dari 4,2 persen pada Mei 2023.

Sedangkan rilis data the University of Michigan mencapai 63,9 dari perkiraan Dow Jones sebesar 60,2. Selain itu, pada perdagangan Jumat pekan ini, pasar bergejolak di seluruh pasar baik opsi saham, indeks futures, dan kontrak opsi saham

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya