Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok resmi menjalin kemitraan strategis dalam rangka mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia secara keseluruhan. Alhasil, Grup GoTo meyakini pendapatan perusahaan bisa mengalami peningkatan secara berkelanjutan.
Manajemen GoTo Gojek Tokopedia menjelaskan, pelaksanaan kemitraan strategis tersebut diyakini bakal menghasilkan sumber pendapatan yang pasti, akan terus bertumbuh, dan berkelanjutan.
Baca Juga
Selain tidak perlu lagi menyediakan pendanaan untuk bisnis Tokopedia, GoTo juga akan menerima arus pendapatan yang terus-menerus dari Tokopedia selaras dengan skala dan pertumbuhannya.
Advertisement
"Pendapatan ini akan kemudian berkontribusi langsung kepada EBITDA GoTo,” tulis Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (11/12/2023).
Dengan demikian, GoTo akan terus mendapatkan manfaat dari tingginya tingkat pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia, seraya GoTo memfokuskan sumber daya dan modal yang dimilikinya kepada bisnis on-demand service yang terdepan di Indonesia, yang berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV pada 2023.
Kemitraan strategis dengan TikTok akan mempercepat laju bisnis e-commerce Grup GoTo. Hal ini akan menegaskan kepemimpinan perusahaan di industri, serta pada saat yang sama, mendorong kemajuan bagi pelaku UMKM dan ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari kemitraan ini, Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan, dan TikTok akan menjalankan operasional bisnis e-commerce-nya melalui entitas PT Tokopedia, di mana TikTok akan mengambil 75,01% pengendalian atas PT Tokopedia.
Tokopedia juga akan mengambil alih bisnis TikTok Shop Indonesia, dan TikTok berkomitmen menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar di PT Tokopedia yang akan menjadi lebih besar tersebut, serta menyediakan pendanaan jangka panjang sejalan dengan kebutuhan bisnis, tanpa menyebabkan dilusi lebih lanjut kepada kepemilikan GoTo sebesar 24,99%.
Sementara itu, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Situs web dan aplikasi Tokopedia akan beroperasi seperti biasa.
Saham GOTO Masuk Top Losers Usai Disuntik Rp 23 Triliun oleh TikTok
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,99 persen ke posisi 7.088,785 pada perdagangan Senin 11 Desember 2023. Merujuk data RTI, 137 saham mengalami kenaikan, 439 saham anjlok, dan 190 saham stagnan.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi yang paling boncos dan masuk top losers pada perdagangan hari ini. Saham GOTO susut 20,37 persen ke posisi 86 per lembar. Saham GOTO dibuka pada posisi 109 dan bergerak pada rentang 82-110. Frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 232.789 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 43,08 miliar lembar senilai Rp 3,23 triliun.
Selama sepekan, harga saham GOTO terkoreksi 14 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO amblas 57,84 persen. Penurunan harga saham GOTO hari ini terjadi usai perusahaan mengumumkan investasi senilai USD 1,5 miliar yang dikucurkan oleh TikTok.
Aksi tersebut dilakukan sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
Sebagai bagian dari kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
Melalui kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Pertumbuhan bisnis Tokopedia setelah dikombinasikan dengan TikTok Shop Indonesia ini akan membawa keuntungan bagi GoTo, yang akan tetap menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek. GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut.
Advertisement
Patrick Walujo Pimpin Integrasi TikTok-Tokopedia
Sebelumnya diberitakan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok resmi mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Patrick Walujo selaku DIrektur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk bakal memimpin transisi integrasi kedua entitas tersebut.
TikTok diketahui akan menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
Melalui kesepakatan tersebut, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Transaksi tersebut diharapkan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2024.
"Untuk memastikan keberlanjutan langkah PT Tokopedia dalam mendorong perkembangan ekonomi digital nasional, akan dibentuk komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang diketuai oleh Patrick Walujo, dengan dukungan dari perwakilan PT Tokopedia dan TikTok," mengutip keterangan resmi manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Senin (11/12/2023).
Kemitraan strategis ini akan diawali dengan periode uji coba yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait. Program yang akan diluncurkan di masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023. Peluncuran bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), inisiatif pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui pemberdayaan UMKM lokal.
Profil Singkat
Ke depannya, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang Informasi saja, Patrick Walujo diangkat sebagai Direktur Utama GoTo pada 2023.
Pria kelahiran 1975 ini juga dikenal sebagai investor awal Gojek. Lulusan Cornell University dengan gelar Bachelor of Science di bidang riset operasional dan teknik industri ini, memulai karier di Goldman Sachs and Co di London dan New York pada 1997-2000.
Sebelum di Gojek, ia juga seorang salah satu pendiri dan managing partner grup Northstar yang didirikan pada 2003. Sebelum mendirikan Northstar Group, Patrick Walujo berkarier sebagai Wakil Presiden Senior Pacific Century Ventures Ltd di Tokyo pada 2000-2009. Ia punya peran kunci dalam merger, akuisisi, dan pengembangan bisnis perusahaan. Selain berkarier di GOTO, ia juga menjabat sebagai komisaris PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Duta Intidaya Tbk (DAYA).
Advertisement