Liputan6.com, Jakarta - Mantan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Andre Soelistyo mengumumkan penjualan sejumlah saham perseroan. Transaksi penjualan tersebut berlangsung pada 22 Desember 2023.
Andre sendiri saat ini memegang posisi Komisaris GoTo Gojek Tokopedia. Andre menjual 100 juta lembar saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung atau setara dengan 0,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Harga penjualan rata-rata yakni Rp 86 per saham. Sehingga Andre mengantongi 8,6 miliar dari penjualan saham GOTO.
Baca Juga
"Tujuan dari transaksi yakni untuk pembayaran fasilitas kredit," beber Andre dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/12/2023).
Advertisement
Usai transaksi, jumlah saham yang dikempit Andre tersisa 9.881.555.284 saham seri A dan seri B atau setara dengan 0,82 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Sebelumnya, Andre memiliki 9.981.555.284 saham seri A dan seri B atau setara dengan 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Melansir data RTI, saham GOTO ditutup turun 1,16 persen ke posisi 86 pada perdagangan hari ini, Rabu 27 Desember 2023. Saham GOTO dibuka pada posisi 86 dan bergerak pada rentang 85-88.
Frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 20.248 kali. Volume saham yang ditransaksikan 1,44 miliar lembar senilai Rp 124,14 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO susut 1,16 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO turun 47,53 persen.
William Tanuwijaya Jual 764,6 Juta Saham GOTO, Segini Nilainya
Sebelumnya diberitakan, Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), William Tanuwijaya melepas saham GOTO seri A pada 14-18 Desember 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), William Tanuwijaya menjual 764.600.000 saham GOTO seri A yang dimiliki secara langsung. Jumlah itu setara dengan 0,06 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Rata-rata harga penjualan saham Rp 91,7155 per saham. Dengan demikian, total penjualan saham GOTO Rp 70,12 miliar.
“Tujuan dari transaksi pembayaran fasilitas kredit,” tulis William dalam keterbukaan informasi BEI.
Adapun status kepemilikan saham GOTO seri A yang dimiliki secara langsung dengan jumlah 7.296.224.541 saham. Sedangkan kepemilikan saham seri B sebesar 12.588.634.432 saham. Jumlah total kepemilikan dan persentase sebesar 19.884.858.973 saham seri A atau setara 1,66 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 18 Desember 2023, saham GOTO ditutup melemah 7,53 persen ke posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO dibuka turun 1 poin ke posisi Rp 92 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 83. Total frekuensi perdagangan 73.306 kali dengan volume perdagangan 106.950.080 saham. Nilai transaksi Rp 917 miliar.
Advertisement
Apa Keuntungan GOTO dari Kerja Sama Tokopedia-TikTok?
Sebelumnya diberitakan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara mengenai potensi keuntungan yang diperoleh dari kerjasama Tokopedia-TikTok.
Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R A Koesoemohadiani menyebutkan salah satu keuntungannya yakni Tokopedia akan mendapat akses secara langsung atas kesempatan live commerce yang sedang bertumbuh dengan pesat.
"Melalui kerjasama, Tokopedia dan TikTok akan membangun kombinasi bisnis sebagai pemimpin e-commerce, melanjutkan misi pengutamaan mata pencaharian untuk ratusan ribu pelaku UMKM di negara ini," terang Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/12/2023).
Kedua, Tiktok telah berkomitmen untuk memberikan pendanaan untuk Tokopedia. Kekuataan global dan finansial TikTok menjadi sangat penting dalam mendukung upaya tersebut di tengah dinamika persaingan yang terus berkembang, seiring dengan kembali berkembangnya Tokopedia.
Koesoemohadiani menekankan, perseroan akan tetap memegang kepemilikan sebesar 24,99 persen dari entitas Tokopedia yang tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok. Hal ini menjadi sangat signifikan karena lingkungan persaingan dalam industri e- commerce masih tidak menentu.
"Dengan komitmen TikTok dalam pendanaan untuk pertumbuhan di masa depan Tokopedia, Perseroan akan mendapatkan fleksibilitas lebih tinggi untuk mengalokasikan sumber daya dan modal, termasuk kemampuan yang lebih baik untuk memperbaiki penjualan dan beban pemasaran serta profitabilitas Perseroan dan anak perusahaannya di masa depan terlepas dari dinamika persaingan di industri e-commerce," ujar Koesoemohadiani.
Peluang Kolaborasi
Ketiga, setelah transaksi diselesaikan, perseroan akan menerima biaya layanan e-commerce. Di mana hal ini merupakan biaya secara kuartalan yang akan dibebankan atas layanan-layanan khusus yang akan diberikan sesuai dengan persetujuan para pihak.
Biaya layanan e-commerce merupakan hasil dari biaya yang disetujui, dengan rentang berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV) dari entitas Tokopedia, dikalikan dengan GMV dari Tokopedia setelah mengeluarkan GMV dari digital goods, beberapa high value items tertentu dan item-item yang tidak termasuk lainnya, yang akan disepakati oleh para pihak.
"Biaya layanan e-commerce ini akan secara langsung berkontribusi pada EBITDA Perseroan," kata Koesoemohadiani.
Terakhir, perseroan berkeyakinan terdapat peluang kolaborasi yang menarik antara entitas Tokopedia yang telah diperluas dengan bisnis fintech dan on-demand Perseroan.
Salah satunya, Perseroan dapat memanfaatkan basis pengguna yang jauh lebih besar yang seharusnya mampu mendorong volume pembayaran, pemberian pinjaman, dan pengiriman Perseroan dan secara langsung meningkatkan pendapatan dan laba perseroan.
Advertisement