Waktu Maghrib Cetak Box Office, Jadi Film Indonesia Pertama Yang Tembus 1 Juta Penonton Tahun 2023

Liputan6.com, Jakarta Akhirnya ada film Indonesia yang menembus 1 juta penonton tahun ini. Waktu Maghrib karya sineas Sidharta Tata jadi film Indonesia pertama yang meraih sejuta penonton pada 2023.

Kabar box office ini disampaikan rumah produksi Rapi Films lewat akun Instagram terverifikasi, Minggu (19/2/2023), seraya mengunggah cuplikan adegan menegangkan film Waktu Maghrib.

“Terima kasih atas dukungannya. Film Waktu Maghrib menjadi film nasional pertama yang tembus 1.000.000++  penonton di tahun 2023,” beri tahu Rapi Films bersama unggahan video tersebut.

Film yang dibintangi Aulia Sarah, Ali Fikry, dan Bima Sena itu resmi merangkul sejuta penonton kemarin sore. Dominasi Ant-Man nyatanya tak membuat Waktu Maghrib kehilangan taji.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya. Berkat dukungan teman-teman semua, Waktu Maghrib sore ini telah ditonton oleh lebih dari 1.000.000 orang, dan menjadi film nasional pertama yang tembus 1 juta penonton di tahun 2023. Sekali lagi, TERIMA KASIH,” Rapi Films menambahkan.

Melansir dari akun Twitter pemerhati film @bicaraboxoffice, Minggu (19/2/2023), Waktu Maghrib memperlihatkan performa tak biasa memasuki pekan kedua penayangan di jaringan bioskop.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

“Hari ini untuk ke-4 kalinya WAKTU MAGHRIB mencetak angka penonton harian di atas 100 ribu (konsisten dilakukan tiap Sabtu-Minggu). Expect something like ~1.075.000 cumulative admission after 11 days in play,” ia mencuit.

“Ajaibnya lagi, rerata okupansi di akhir pekan kedua ini justru lebih tinggi daripada akhir pekan pertama. Ini adalah pertanda stamina masih panjang, tentu sepanjang dapat mempertahankan layar,” imbuh Bicara Box Office dalam sebuah utas.

Waktu Maghrib mengisahkan Adi (Ali Fikry) serta Saman (Bima Sena), siswa SMP yang tinggal di desa dan kerap terlambat datang ke sekolah hingga dihukum Bu Woro (Aulia Sarah). Suatu hari, waktu maghrib, keduanya berencana menonton pertunjukan seni ke kota.

Meninggalkan salat, Saman dan Adi menumpang mobil sambil bergosip soal Bu Woro, guru perawan tua yang galak. Keduanya menyumpahi Bu Woro mati. Beberapa menit kemudian tersiar kabar, Bu Woro tewas di halaman rumah. Suasana kampung seketika mencekam.