Waze Dituduh Mencuri Database dari Pesaing

Aplikasi lalu lintas ini dituduh menyalin database dan menggunakannya tanpa ijin dari perusahaan rival, PhantomAlert.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Sep 2015, 20:19 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 20:19 WIB
Aplikasi Waze Bahayakan Keselamatan Polisi?
Beberapa fasilitas yang ditawarkan Waze sangat berpotensi dimanfaatkan oleh pelaku tindak kriminal.

Liputan6.com, Jakarta - Waze, aplikasi navigasi dan komunitas berbasis lalu lintas yang merupakan bagian dari Google belum lama ini mendapat masalah.

Masalah yang menimpa Waze ini datang dari perusahaan lain yang juga menawarkan layanan serupa bernama PhantomAlert. Waze dituduh telah menyalin database milik PhantomAlert terkait informasi lampu lalu lintas.

Dikutip dari laman Ubergizmo, Jumat (4/9/2015) PhantomAlert melalui kuasa hukumnya mengatakan bahwa Waze telah menyalin sejumlah database PhantomAlert dan menggunakannya tanpa izin.

Waze juga dianggap melakukan hal tersebut untuk menaikkan harga jual perusahaan. Terlebih dikabarkan bahwa penyalinan itu dilakukan sebelum Waze resmi dibeli oleh Google beberapa tahun lalu.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh CEO PhantomAlert, Yosef Seyoum, yang tidak sengaja menemukan bahwa data-data fiksi yang ditaruh di database perusahaannya ternyata juga muncul di Waze.

Pihak Google sendiri hingga kini belum mau berkomentar atas tuntutan yang dilayangkan oleh PhantomAlert tersebut.

(dam/dhi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya