Liputan6.com, Jakarta - NASA memantau akan ada asteroid yang mendekati Bumi pada bulan depan. Asteroid raksasa yang diberi nama Florence ini akan melintasi Bumi secara aman pada 1 September 2017.
Dikutip dari Forbes, Sabtu (26/8/2017), Florence merupakan asteroid terbesar yang dapat dilacak oleh Jet Propulsion Laboratory milik NASA. Kendati demikian, badan antariksa Amerika Serikat itu menyebut asteroid ini tak akan membahayakan Bumi.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai informasi, Florence masuk dalam ukuran raksasa karena memiliki panjang sekitar 4,4 km. Menurut perhitungan, saat melintas nanti jarak asteroid ini dengan Bumi sekitar 7 juta km.
"Sebenarnya banyak asteroid yang lebih dekat melintasi Bumi pada 1 September, tapi semua asteroid itu lebih kecil. Menurut pantauan kami, Florence adalah asteroid terbesar yang ditangkap sejak program deteksi asteroid NASA dimulai," ujar Manager of Center for Near-Earth Object Studies di Jet Propulsion Laboratory NASA Paul Chodas.
NASA sendiri memanfaatkan sistem radar yang berada di Bumi untuk menangkap gambar saat ada asteroid melintas. Radar yang dimaksud adalah Goldstone Solar System Radar di California dan Arecibo Observatory di Puerto Rico yang dioperasikan National Science Foundation.
Melalui radar ini, NASA dapat mendeteksi permukaan asteroid secara detail dengan resolusi dari jarak sekitar 9 meter. Dengan jarak tersebut, para pengamat dapat mengidentifikasi morfologi, ukuran, permukaan, rotasi, termasuk bentuk dari asteroid tersebut.
Sebagai informasi, asteroid Florence sebenarnya pertama kali ditemukan oleh Schelte Bus pada 1981 di Siding Spring Observartory ketika posisinya berada terdekat di Bumi. Asteroid ini diberi nama mengikuti sesuai dengan perawat kenamaan bernama Florence Nightingale.
Posisi Florence kali ini, akan menjadi yang terdekat dengan Bumi sebelum nanti asteroid itu melintas kembali pada 2500. Karena itu, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pengamatan.
Bukan Pertama Kali
Sebelumnya, NASA juga sempat memperkirakan kedatangan asteroid berukuran besar melintas Bumi pada 19 April 2017. Ketika itu, badan antariksa itu memastikan asteroid ini tak berbahaya.
Asteroid 2014 JO25 pertama kali ditemukan pada Mei 2014 oleh para ilmuwan di Catalina Sky Survey, Arizona, Amerika Serikat. Asteroid ini berukuran 2.000 kaki atau sekitar 609 meter. Kurang lebih, ukuran 2014 JO25 hampir dua kali ukuran bulan.
Sama seperti Florence, para ilmuwan juga menggunakan Goldstone Solar System Radar dan Arecibo Observatory untuk menemukan asteroid ini.
Ketika itu, para peneliti menyebut 2014 JO25 tersebut melintas dekat Bumi dengan jarak sekitar 1,1 juta mil atau setara 4,6 kali jarak dari Bumi ke Bulan.
Selain itu, ilmuwan NASA juga memperkirakan 1999 AN10 akan menjadi asteroid berukuran besar selanjutnya yang akan melintas dekat Bumi. Asteroid ini akan melintasi Bumi pada 2027 dengan jarak sekitar 236.000 mil.
(Dam/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement