Korsel Curiga Teknologi Layar Lipat Samsung Bocor ke Tiongkok

Pihak otoritas Korsel telah menuntut sembilan orang yang dicurigai membocorkan teknologi layar fleksibel Samsung ke sebuah perusahaan Tiongkok.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Nov 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2018, 14:30 WIB
Samsung MWC
Pengunjung booth Samsung di MWC 2018 melihat-lihat ekosistem Smart Home. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak otoritas Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (30/11/2018), mengatakan telah menuntut sembilan orang yang dicurigai membocorkan teknologi layar fleksibel (layar lipat) Samsung Electronics Co Ltd (Samsung) ke sebuah perusahaan Tiongkok.

Sembilan orang tersebut merupakan karyawan dari sebuah perusahaan bernama Toptec Co Ltd.

Dikutip dari Reuters, Jumat (30/11/2018), Kantor Kejaksaan Distrik Suwon menyebutkan bahwa Chief Executive Officer dan delapan karyawan Toptec menjual informasi tentang panel organic light-emiting diode (OLED) Samsung pada awal tahun ini.

Toptec adalah perusahaan yang menyuplai peralatan untuk layar ponsel, termasuk untuk Samsung.

Sembilan orang itu dituding membentuk sebuah perusahaan terpisah yang menerima informasi tentang penggunaan peralatan panel yang didapatkan dari anak usaha Samsung, Samsung Display.

Kemudian, dokumen berisi informasi tersebut dijual ke sebuah perusahaan Tiongkok senilai 15,5 miliar won atau berkisar Rp 197,6 miliar. Di sisi lain, Toptec membantah tuduhan tersebut.

"Perusahaan kami tidak pernah memberikan teknologi industri Samsung Display atau rahasia bisnis kepada klien Tiongkok. Perusahaan kami sepenuhnya mengikuti proses hukum untuk menemukan kebenaran di pengadilan," ungkap pihak Toptec dalam sebuah pernyataan.

 

Samsung Akan Perkuat Keamanan

Samsung MWC
Booth Samsung di gelaran Mobile World Congress 2018. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Seorang juru bicara Samsung Display menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Perusahaan pun akan meningkatkan upaya untuk melindungi teknologinya.

Jaksa mengatakan, Samsung Display menginvestasikan 150 miliar won selama enam tahun untuk mengembangkan teknologi laminasi 3D yang bocor. Mereka menyebutnya sebagai "teknologi inti nasional".

Samsung saat ini mendominasi pasar layar OLED ukuran kecil dan menengah. Selain itu, perusahaan juga merupakan penyuplai layar OLED untuk rivalnya di pasar smartphone, Apple.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya