Liputan6.com, Jakarta - World Health Organization (WHO) baru saja mengumumkan kerja sama dengan Facebook. Lewat kerja sama ini, organisasi kesehatan dunia itu ingin memberikan informasi terpercaya soal Covid-19 di Messenger.
Dikutip dari Engagdet, Rabu (15/4/2020), WHO kini hadir dengan chatbot resmi untuk layanan Facebook Messenger. Jadi, pengguna dapat memperoleh informasi maupun berita terkini soal pandemik Covid-19 ini.
Beberapa informasi yang dapat diperoleh pengguna Messenger dari chatbot ini mulai dari statistik resmi soal penyebaran Covid-19, hingga berita resmi dari WHO.
Advertisement
Baca Juga
Hal lain yang tidak kalah penting adalah chatbot ini sekaligus berperan untuk melawan hoaks atau misinformasi yang banyak beredar soal Covid-19. Dengan demikian, pengguna dapat memperoleh informasi yang lebih tepat.
Kehadiran chatbot WHO ini memang tidak lepas dari langkah Facebook membuka Messenger bagi para pengembang, sehingga mereka dapat membantu pemerintah dan otoritas kesehatan menjangkau lebih banyak orang.
Saat ini, ada lebih dari 20 organisasi kesehatan maupun otoritas kesehatan dari sejumlah negara yang memiliki layanan serupa di Messenger. Beberapa di antaranya adalah UNICEF dan Kementerian Kesehatan Argentina.
"Kami akan terus memanfaatkan fungsi dasar dan jangkauan Messenger untuk membantu orang di mana saja terhubung selama peristiwa ini," tulis Facebook dalam situs resminya.
Facebook Rilis Aplikasi Messenger Khusus di MacOS dan Windows
Sebelumnya, Facebook juga merilis aplikasi Messenger khusus untuk perangkat berbasis MacOS dan Windows.
Melalui pernyataan resmi, perusahaan mengklaim penggunaan Messenger pada browser di perangkat desktop meningkat signfikan di atas seratus persen.
Perusahaan juga menyebut selama sebulan terakhir orang-orang menggunakan Messenger di perangkat desktop untuk melakukan audio dan video call.
"Sekarang, aplikasi Mesenger untuk MacOS dan Windows hadir untuk perangkat desktop, yang mencakup panggilan video kelompok (group video call) tak terbatas," ujar Stan Chudnovsky, VP of Messenger dikutip dari keterangan resmi perusahaan.
Selain group video call, aplikasi ini juga mendukung multitasking, sehingga jendela percakapan (chat) dapat disembunyikan dan dimunculkan sembari mengakses aplikasi lain.
Ada pula fitur notifikasi untuk setiap pesan baru yang masuk. Namun tentu, pengguna diberi keleluasaan untuk menyalakan atau mematikan notifkasi.
Advertisement
Fitur lainnya
Aplikasi Messenger versi desktop juga mendukung sinkronisasi lintas perangkat. Dengan demikian, pengguna dapat menyinkronkan pesan teks di aplikasi di ponsel dan desktop.
Selain itu, semua fitur lainnya, menurut Facebook, juga didukung oleh aplikasi Messenger versi desktop. Ini termasuk Dark Mode dan dukungan GIF.
"Kami harap aplikasi Messenger versi desktop dapat memudahkan orang-orang untuk tetap terhubung dengan teman dan orang-orang di sekitar mereka di situasi seperti sekarang ini," tutur Stan.
(Dam/Ysl)