Elon Musk Beli Twitter Rp 635 Triliun Tunai, Dari Mana Uangnya?

Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter setelah membelinya senilai USD 44 miliar atau setara Rp 635 triliun, dari mana Elon Musk mendapatkan uang tunai sebanyak itu?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Apr 2022, 09:36 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 09:10 WIB
FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Miliarder Elon Musk menjadi pemilik Twitter setelah membeli Twitter secara tunai seharga USD 44 miliar atau setara Rp 635 triliun. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter. Tawaran Elon Musk untuk membeli Twitter senilai USD 44 miliar atau Rp 635 triliun secara tunai disetujui oleh pemegang saham Twitter.

Elon Musk memang merupakan orang terkaya di dunia dengan total kekayaan USD 219 miliar (setara Rp 3.146,5 triliun).

Namun, uang Elon Musk tersebut sebagian besar berbentuk saham di Tesla, lantas dari mana asal uang yang dipakainya membeli Twitter?

Mengutip The Verge, Selasa (26/4/2022), dalam dokumen yang diajukan ke SEC, terungkap dari mana asal duit Elon Musk membeli Twitter secara tunai.

Rupanya, dari USD 44 miliar yang ia janjikan untuk membeli Twitter, Elon Musk memiliki uang tunai USD 21 miliar (setara Rp 303,3 triliun).

Menurut surat komitmen yang diajukan ke SEC, sisa uang tunai lainnya berasal dari bank investasi dan jasa keuangan Morgan Stanley dan berbagai lainnya.

Dalam sebuah surat, beberapa bank menawarkan pinjaman sebesar USD 13 miliar (Rp173,3 triliun) kepada Twitter. Sementara, dalam surat kedua, bank menawarkan pinjaman pribadi sebesar USD 12,5 miliar (Rp 180,5 triliun) terhadap saham Elon Musk di Tesla.

Sebelumnya, rencana Elon Musk beli Twitter terungkap sejak 14 April 2022, di mana saat itu Elon Musk berniat membeli Twitter dengan harga USD 54,20 per lembar sahamnya.

"Kebebasan berbicara adalah landasan cara kerja demokrasi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana orang mendiskusikan isu-isu penting bagi masa depan umat manusia," kata Elon Musk dalam sebuah pernyataan yang menyertai siaran pers.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Disambut Baik CEO Twitter Parag Agrawal

Aplikasi Twitter
Ilustrasi: Aplikasi Twitter

Elon Musk menambahkan, "Saya ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur baru, membangun algoritme open source, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua orang."

Kesepakatan ini juga disambut baik oleh CEO Twitter, Parag Agrawal. Dia mengatakan, “Twitter memiliki tujuan dan relevansi yang berdampak pada seluruh dunia.”

“Sangat bangga dengan tim kami dan terinspirasi oleh pekerjaan yang tidak pernah lebih penting,” kata Parag

Sebelumnya, perusahaan sudah memiliki rencana cadangan yang akan digunakan untuk mempertahankan diri bilamana Twitter dibeli Elon Musk.

Kala itu, Twitter mengatakan dewannya dengan suara bulat mengadopsi apa yang disebut rencana hak pemegang saham, yang juga dikenal sebagai poison pill.

Namun berjalannya waktu, perusahaan pun terlihat semakin "melunak" dengan penawaran bos Tesla tersebut. Raksasa media sosial itu disebutkan kini “mengambil pandangan baru” pada tawaran Musk, dan kemungkinan akan terlibat dalam negosiasi, menurut The Wall Street Journal.

Tawaran Elon Musk Jadi Kesempatan yang Baik Bagi Twitter

Ilustrasi twitter
Ilustrasi Twitter

Sebelumnya Elon Musk juga digugat mantan pemegang saham Twitter yang mengklaim, mereka melewatkan kenaikan harga saham baru-baru ini, karena Elon Musk menunda pengungkapan kepemilikan sahamnya.

Laporan Twitter sendiri mengungkap, penambahan jumlah pengguna Twitter lebih rendah dibandingkan perkiraan selama beberapa bulan terakhir. Ketidakmampuan Twitter mencapai target ini menimbulkan keraguan tentang prospek pertumbuhannya.

Padahal, di sisi lain, Twitter juga tengah mengerjakan proyek-proyek besar seperti ruang obrolan audio Spaces dan buletin untuk mengakhiri stagnasi perusahaan yang berjalan lama.

Analis Wedbush Securities Daniel Ives berpendapat, Twitter akan sulit mendapatkan penawar lain.

"Akan sulit bagi penawar atau konsorsium lain untuk muncul dan dewan Twitter pun akan dipaksa menerima tawaran ini atau menjalankan proses aktif untuk menjual Twitter," kata Ives.

Lebih lanjut dia juga mengatakan, nantinya mungkin akan muncul pertanyaan seputar pembiayaan, peraturan, keseimbangan waktu Elon Musk di Tesla atau SpaceX dalam beberapa hari mendatang. 

"Namun pada akhirnya, berdasarkan pengajuan ini, penentuannya adalah sekarang atau tidak sama sekali untuk menerima tawaran pembelian Twitter," kata Ives.

Sebelumnya, Elon Musk juga mengatakan, Morgan Stanley menjadi penasihat keuangannya untuk tawaran pembelian Twitter itu.

"Twitter punya potensi yang luar biasa, saya akan membukanya," kata Elon Musk dalam suratnya.

Karyawan Sempat Tanya Soal Kemungkinan PHK

Ilustrasi Twitter
CEO Twitter Parag Agrawal sebelumnya memberitahukan ke karyawan mengenai penawaran Elon Musk untuk membeli Twitter sepenuhnya. Kepada karyawan, Agrawal mengatakan, Twitter masih mengevaluasi penawaran dari sang miliarder. Menurut seseorang yang hadir, sang CEO Twitter melakukan sesi tanya jawab selama 25 menit tentang penawaran Elon Musk bersama dengan para karyawan Twitter. Pengganti Jack Dorsey ini tidak mengatakan kapan dewan direksi akan memberikan jawaban atas penawaran Musk atau rencana apa yang diambil. Hal ini pun membuat sejumlah karyawan merasa frustasi karena ingin mendapatkan penjelasan yang lebih rinci. "Dewan akan mengikuti proses yang ketat dan membuat keputusan demi kepentingan terbaik para pemegang saham," kata Agrawal. Agrawal juga menyampaikan kekhawatiran para karyawan atas masa depan Twitter jika benar Elon Musk mengambil alih jejaring sosial ini. Seorang karyawan bahkan sempat bertanya tentang kemungkinan PHK karyawan di masa depan, jika Twitter benar jadi milik Elon Musk. Jawaban Agrawal juga tidak begitu jelas, ia menyebut, jika ada PHK, tidak akan ditentukan oleh peringkat kinerja individu. Agrawal juga mendapat pertanyaan mengenai opsi saham karyawan jika Twitter jadi perusahaan privat. Sang CEO Twitter hanya menjawab, "saat ini masih terlalu dini untuk berspekulasi." (Tin/Ysl)
Infografis Tekno Google Twitter
Infografis Tekno Google Twitter
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya