XL Axiata Perlahan Mau Setop 2G, Dorong Pelanggan Pakai VoLTE

Operator seluler XL Axiata menyebut trafik voice terus menurun tiap tahun, oleh karenanya perusahaan perlahan akan menghentikan 2G dan mendorong pelanggan beralih ke layanan VoLTE.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Nov 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 12:00 WIB
Director and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa
Director and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, saat menjelaskan tentang pengembangan jaringan di Madura, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Pamekasan - Setelah layanan 3G disetop dan dialihkan ke 4G LTE, XL Axiata mulai mempertimbangkan untuk 2G shut down. Hal ini seiring dengan jaringan baru yang akan digulirkan, dalam hal ini 5G atau teknologi baru lainnya.

Salah satu persiapan yang dilakukan XL Axiata adalah dengan mendorong layanan Voice over LTE (VoLTE), atau panggilan suara berbasis koneksi LTE.

Sekada informasi, jaringan 2G saat ini dipakai oleh pelanggan operator untuk layanan panggilan suara. Sementara, VoLTE dianggap mampu menggantikan layanan panggilan suara namun berbasis konektivitas internet.

Dikatakan oleh Director and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, penghentikan sebuah layanan, misalnya 2G akan membuat beban biaya yang dikeluarkan operator jadi lebih kecil.

Pasalnya saat sebuah operator menggelar banyak layanan, seperti 2G, 3G, dan 4G sekaligus, biaya yang dikeluarkan untuk me-maintain teknologi yang mendukung layanan tersebut jadi lebih banyak.

"Spektrum frekuensi (yang semula dipakai 2G) bisa dipakai untuk LTE. Saat ini, untuk maintain 2G lebih mahal dibandingkan maintain LTE," kata Gede di media update XL Axiata di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023).

Sekadar informasi, saat ini trafik layanan 2G terus menurun seiring banyaknya handset yang sudah mendukung panggilan berbasis VoLTE.Trafik panggilan di aplikasi over the top (OTT) seperti WhatsApp pun meningkat.

 

Mahalnya Biaya Maintain Layanan 2G

<p>Kiri-kanan: Group Head XL Axiata East Region Dodik Ariyanto dan Director and Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa saat update pengembangan jaringan di Madura, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).</p>

Kini, menurut Gede, setelah 3G dihapus XL me-mantain layanan 2G, 4G, dan sebentar lagi jadi era bagi 5G. Untuk menghindari biaya maintain 2G menjadi beban sebelum adanya layanan 5G, operator telekomunikasi pun akan bersiap mengambil langkah menghentikan layanan 2G.

Meski begitu, saat ini tantangannya 2G masih dipakai tidak hanya untuk panggilan suara tetapi juga mesin EDC.

Untuk itu, XL Axiata bersama dengan perbankan mengadakan program memindahkan mesin EDC lama yang semula pakai 2G dengan mesin EDC berbasis LTE.

Gede menyampaikan, layanan panggilan suara 2G turun dari tahun ke tahun, sekitar 10-15 persen. Meski begitu di Madura, Jawa Timur, dan Lombok, Nusa Tenggara Barat, trafik 2G masih cukup tinggi.

Hal ini dipicu masyarakat yang masih belum memiliki perangkat yang mendukung panggilan 4G (lebih dari 50 persen dari total pelanggan XL di Madura.

Selain itu juga ada pelanggan yang belum memiliki kartu uSIM untuk mengakses VoLTE padahal perangkatnya sudah VoLTE ready. Permasalahan serupa juga terjadi di pelanggan nasional XL Axiata.

Mengatasi kondisi ini, XL Axiata mencoba menjangkau pelanggan tersebut untuk mengaktifkan USIM dan menjelaskan manfaat yang didapatkan dari penggunaan layanan 4G. Termasuk di dalamnya bisa merasakan panggilan VoLTE yang lebih jernih.

 

Penghentian 2G Diperkirakan 3 Tahun Lagi

Ilustrasi layanan 2G, 3G, hingga 4G,

Ia juga berharap, seiring banyaknya vendor smartphone yang merilis ponsel dengan dukungan VoLTE yang harganya lebih terjangkau, nantinya masyarakat juga akan beralih ke 4G dan berpindah dari panggilan suara ke VoLTE.

"Ke depannya, handset bersama device manufacture semua sudah LTE. Karena semua handset yang datang 2-3 tahun terakhir sudah VoLTE-ready, kami bisa mewacanakan untuk menghentikan 2G 3 tahun lagi," katanya.

Gede menambahkan, semakin cepat migrasi ke satu teknologi saja, operator bisa lebih efisien. Pasalnya jika ada banyak teknologi yang dijalankan oleh perusahaan, akan memakan biaya yang lebih tinggi.

 

Upaya XL Axiata untuk Dorong Masyarakat Pindah ke USIM 4G

Ilustrasi kantor XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Hal senada dikatakan oleh Group HeadXL Axiata Region East Dodik Ariyanto. Pihaknya di region timur XL Axiata yang meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara memetakan sebaran pelanggan yang masih belum menggunakan kartu USIM kemudian mengajak pelanggan-pelanggan di lokasi tersebut untuk berpindah ke kartu USIM.

Sementara bagi pelanggan yang perangkatnya sudah mendukung VolTE tetapi kartu belum USIM, ia menyediakan layanan yang membantu pengguna mengatur VoLTE atau berganti ke USIM.

Edukasi tentang layanan VoLTE juga dilakukan oleh orang-orang terdekat pelanggan itu sendiri.

"Misalnya, teman atau tetangga sudah memakai aplikasi over the top seperti panggilan dengan WhatsApp, ini akan mendukung pelanggan lain mengikuti," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya