Pertumbuhan Penjualan Listrik PLN Melambat

Penjualan listrik ke seluruh penjuru Indonesia kecuali Batam dan Tarakan dari awal tahun hingga Juni tahun ini mencapai 95,6 TWh.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Jul 2014, 13:38 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2014, 13:38 WIB
Ilustrasi tarif Listrik Naik (5)
Ilustrasi tarif Listrik Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyebutkan terjadi penurunan pertumbuhan penjualan listrik hingga semester I-2014. Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, pertumbuhan penjualan tenaga listrik kurun Juni 2013-Juni 2014 (year-on-year) sebesar 6,71%.

"Pertumbuhan penjualan tenaga listrik sampai dengan Juni 2014 terhadap Juni 2013 ini relatif lebih rendah dari pertumbuhan Juni 2013 terhadap Juni 2012 yaitu sebesar 7,17%," kata Benny, di Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Di mana, penjualan listrik ke seluruh penjuru Indonesia kecuali Batam dan Tarakan dari awal tahun hingga Juni tahun ini mencapai 95,6 TWh. Khusus pada Juni saja, penjualan listrik se-Indonesia kecuali Batam dan Tarakan mencapai 16,8 TWh.

Dengan penurunan pertumbuhan penjualan tersebut, dia mengatakan, bila memperhatikan penjualan bulan per bulan sepanjang semester-1 2014 maka tantangan terbesar PLN adalah untuk bisa menjual listrik sebanyak-banyaknya pada semester II-2014. 

Penjualan terutama di wilayah Jawa-Bali yang memiliki kemampuan sistem kelistrikan yang cukup.

Benny mengungkapkan, potensi peningkatan penjualan di Jawa-Bali masih sangat besar. Terlebih
banyak sekali permintaan sambungan baru yang termasuk industri dan bisnis pada semseter-1 2014 belum sempat terlayani.

"Untuk itu semua unit distribusi di Jawa dan di daerah lainnya yang kemampuan sistemnya cukup hendaknya memacu penjualan listrik," tuturnya.

Benny menambahkan, cara untuk meningkatkan penjualan listrik dianatranya adalah, memperbaiki tegangan pelayanan, mengurangi gangguan pasokan, mempercepat penyambungan baru. (Pew/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya