Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon, yang meledak adalah milik perusahaan swasta. Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/9/2014) pukul 13.19 WIB.
Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera PLN, Ngurah Adnyana mengatakan, terbakarnya pembangkit tersebut menggunakan bahan bakar batu bara tersebut akibat gangguan boiler.
 "Kapasitas pembangkit 660 megawatt (MW)," kata Adyana, di Jakarta, Jumat (26/9/2014).
Adnyana memastikan pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali tetap aman meski terjadi kebakaran PLTU Cirebon.
Baca Juga
 Pasalnya, cadangan listrik di sistem Jawa-Bali cukup tinggi. Saat ini total kapasitas pembangkit di sistem Jawa-Bali sekitar 31 ribu megawatt (MW), sedangkan beban puncak berada di level 23 ribu MW.
"Sistem aman, tidak ada yang padam," tegasnya.
Seperti diketahui, kebakaran hebat terjadi di kawasan PLTU Cirebon pada hari ini. Akibat kebakaran ini terjadi beberapa ledakan di lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan kejadian kebakaran sendiri terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Diduga pernyebab kebakaran akibat bocornya pipa boiler.
"Betul hingga saat ini masih (terbakar). Ada ledakan di lokasi. Diduga akibat kebocoran pipa boiler," katanya saat dihubungi Liputan6.com.
Dari hasil pemeriksaan dan identifikasi sementara di lokasi kejadian, belum ditemukan adanya korban dalam kejadian ini. "Belum ada korban jiwa. Pekerja sendiri sedang dievakuasi," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Advertisement