Duet Darmin Nasution dan Agus Marto Harus Bisa Angkat Rupiah

BI perlu tegas menjalankan beberapa kebijakannya seperti membatasi pembelian dolar AS maksimal US$ 25 ribu.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Agu 2015, 13:37 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 13:37 WIB
Rupiah Melemah
Rupiah Melemah

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) diminta untuk bekerjasama sebaik mungkin demi kembali mengangkat nilai tukar rupiah yang sudah jatuh ke level 13.917 per dolar Amerika Serikat (AS). Potensi penguatan rupiah sangat terbuka apabila semua kebijakan konsisten dilaksanakan.

Pengamat Valuta Asing, Farial Anwar berharap ada kerjasama yang baik antara pemerintah dan BI dari sisi kebijakan fiskal dan moneter. Apalagi posisi Kabinet Kerja diperkuat dengan kehadiran Darmin Nasution yang pernah menjabat Gubernur BI.

"Darmin kan pernah di BI, pasti dia paham mengenai seluk beluk moneter. Jadi di tengah kisruh yang terjadi, Darmin dan Agus Martowardojo harus bisa memperlihatkan kinerjanya," ucap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Lebih jauh Farial menjelaskan, BI perlu tegas menjalankan beberapa kebijakannya seperti membatasi pembelian dolar AS maksimal US$ 25 ribu. Pembelian valuta asing ini harus ada kepentingannya, seperti keperluan pembayaran impor atau utang dan sebagainya.

"Jadi bukan untuk spekulasi dan disimpan. Serta tegas menjalankan kewajiban penggunaan rupiah di wilayah NKRI. Jangan main-main lagi, harus serius diterapkan," tegas dia.

Dari sisi fiskal, menurutnya, pemerintah segera merealisasikan belanja untuk mengerek pertumbuhan ekonomi ke arah positif. "Langkah-langkah tersebut akan mampu mengurangi tekanan penguatan dolar AS di tengah perang mata uang," jelas Farial.

Dia berharap, upaya tersebut dapat menguatkan nilai tukar rupiah sampai ke level Rp 13.400 per dolar AS. "Tapi kalau ternyata harapan dan kenyataannya berbeda lagi, maka tidak menutup kemungkinan rupiah semakin melemah," tandasnya. (Fik/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya