Ekonom Yakin The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga

Berdasarkan survei CNBC, sekitar 49 responden melihat kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga dalam pertemuannya Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Sep 2015, 16:33 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 16:33 WIB
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga pada pertemuan Kamis waktu setempat. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan CNBC, dan ini untuk pertama kalinya dalam lima tahun suku bunga diprediksi naik.

Meski bursa saham masih bergejolak dan kecemasan meningkat soal pertumbuhan ekonomi global, sekitar 49 persen responden melihat kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga. Dari 51 ekonom, manajer investasi atau sekitar 43 persen menyatakan kalau suku bunga AS akan naik belum dalam waktu dekat, dan jumlah itu turun 4 persen pada survei Agustus 2015. Sedangkan responden tidak pasti suku bunga akan naik mencapai 8 persen dari lima persen.

Selain itu, kenaikan suku bunga diperkirakan dapat membuat kekhawatiran pertumbuhan global. Sekitar 45 persen responden menilai suku bunga menjadi ancaman utama terhadap pemulihan AS, naik dari 29 persen pada Juli.

"Ini waktunya Federal Open Market Committee (FOMC) memulai kebijakan moneter perlahan tetapi pasti dalam menanggapi tanda-tanda vital yang jauh lebih baik bagi ekonomi AS," ujar Stuart Hoffman, Ekonom PNC Financial Services seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis (17/9/2015).

Bank sentral AS pun diperkirakan akan menghentikan menaikkan suku bunga pada kuartal I 2018, ini lebih awal enam bulan dari perkiraan sebelumnya.

"Ini tergantung data. The Federal Reserve memiliki semua yang dibutuhkan untuk menaikkan suku bunga. Jika tidak maka stabilitas keuangan menjadi keprihatinan. Sebaliknya bila suku bunga dinaikkan maka volatilitas pasar saham tak jadi masalah," kata Direktur Utama Bianco Research, Jim Bianco.

Sementara itu, Ekonom KPMG LLP, Constance Hunter juga mengatakan bank sentral AS harus meningkatkan suku bunga pada September 2015. Hal itu lantaran ekonomi AS cukup kuat menghadapi gejolak ekonomi.

Julian Jessop, Ekonom Capital Economic menilai kenaikan suku bunga The Fed merupakan akhir dari era "uang murah". "Kami tidak mengharapkan kalau kenaikan suku bunga The Fed bertahap untuk kembali normal tetapi suku bunga The Fed dapat berada di level rendah untuk mengatas gejolak," kata Jessop. (Ahm/Igw)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya