Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan kinerja penyaluran kredit industri perbankan pada 2017 bakal di kisaran 11 persen. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan Bank Indonesia (BI).
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan, OJK memperkirakan pertumbuhan kredit industri perbankan bakal di kisaran 9 sampai dengan 11 persen. Pertumbuhan kredit tersebut dianggap realistis.
Menurut Muliaman, perkiraan tersebut setelah menimbang target pertumbuhan ekonomi tahun depan yang ada di angka di 5,1 persen. "Saya perkirakan kalau kredit tahun depan akan tumbuh 9-11 persen," kata Muliaman di JCC seperti ditulis, Rabu (23/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
Namun begitu, jika pertumbuhan ekonomi bisa di atas dari perkiraan Bank Indonesia yaitu 5-5,4 persen di 2017, maka penyaluran kredit juga bisa lebih tinggi.
Selain dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, perkiraan pertumbuhan kredit tersebut juga dengan mempertimbangkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). "Kami perkirakan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga di 2017 ada di 8-9 persen," tegasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan kredit di 2017 akan berada di kisaran 10 persen hingga 12 persen. Proyeksi tersebut lebih baik jika dibandingkan proyeksi pertumbuhan kredit tahun ini yang ada di kisaran tujuh hingga sembilan persen.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menjelaskan, proyeksi tersebut didasari dari perkiraan perekonomian tahun 2017, yang akan lebih menggeliat dibandingkan tahun ini. Misalnya, seperti perekonomian di wilayah Jawa dan Sumatra, yang didorong dari membaiknya harga komoditas tahun depan. (Yas/Gdn)