Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini ASEAN-India dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Samudera Hindia. Dengan demikian diharapkan akan mendukung terciptanya kemakmuran dan stabilitas di lingkar Indo-Pasifik.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan ASEAN-India yang digelar Kamis, 25 Januari 2018, di Hotel Taj Diplomatic Enclave, New Delhi, India.
Baca Juga
Menurut dia, ASEAN dan India mempunyai banyaknya potensi, salah satunya jumlah penduduk yang mencapai hampir dua miliar jiwa.
Advertisement
"Dari angka tersebut, penduduk usia produktif mencapai hampir 1,5 miliar," ujar Presiden dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/1/2018).
Selain itu, optimisme pertumbuhan ekonomi dunia juga memiliki peran yang cukup penting. Ekonomi dunia diperkirakan naik menjadi 3,7 persen pada 2018 dari 3,6 persen di 2017.
Jokowi pun mengapresiasi kerja sama ASEAN-India yang telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. Bahkan ekonomi ASEAN diprediksi tumbuh 5 persen sedangkan ekonomi India diperkirakan tumbuh 7 persen pada tahun 2018.
"Berkat kerja kita bersama, ekonomi tumbuh positif di atas pertumbuhan ekonomi global," ucap Jokowi.
Â
Kondisi yang Belum Stabil
Meski demikian, masih ada sejumlah kondisi global yang belum stabil yang harus dihadapai ASEAN dan India. Mulai dari pesimisme pelemahan ekonomi global pada jangka panjang hingga meningkatnya kecenderungan proteksionisme di berbagai negara.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak ASEAN bersama-sama dengan India untuk melanjutkan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan mewakili hampir setengah populasi dunia yaitu 31,6 persen dari GDP global, dan 28,5 persen perdagangan dunia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyatakan kesiapan Indonesia dan ASEAN untuk bekerja sama dengan India dalam rangka menemukan landing zones yang pragmatik agar upaya perluasan dan pendalaman rantai pasok di kawasan RCEP dapat terwujud.
"Indonesia menyerukan perlunya mengintensifkan upaya menyelesaikan perundingan RCEP pada tahun 2018," tandas Jokowi.
Advertisement