Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menegaskan bahwa seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) saat ini dilakukan secara transparan, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Sejak 2013, proses seleksi CPNS sudah menggunakan Computer Assisted Test (CAT) sehingga sangat transparan,” tegas Kepala Subbagian Pelayanan Informasi dan Pengaduan Internal Wasito, dikutip dari laman resmi Kementerian PANRB, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Baca Juga
Dijelaskan Wasito, dengan adanya sistem CAT ini, pemerintah memastikan tidak adanya kecurangan atau kongkalikong antara peserta seleksi CPNS dan pelaksana tes.
Advertisement
Dengan sistem ini pula, banyak keuntungan yang bisa diperoleh, di antaranya lebih kompetitif, adil, objektif, transparan, dan bebas dari KKN.
“Peserta yang masuk ruangan mendapatkan soal yang berbeda-beda. Bahkan penunggu tes bisa melihat hasil tes secara real time,” Wasito menerangkan.
Wasito mengajak seluruh mahasiswa untuk mengubah mindset terhadap proses seleksi CPNS. Seleksi CPNS sekarang sudah berbeda, menjadi lebih transparan dan bebas KKN.
“Ayo diubah mindset-nya! Proses seleksi CPNS sudah tidak seperti dulu lagi,” tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buka Lowongan di 2018, Ini CPNS yang Dicari Pemerintah
Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) masih menunggu usulan kebutuhan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari setiap kementerian, lembaga, dan daerah. Hal ini menyusul rencana penerimaan CPNS sekitar 250 ribu posisi pada 2018.
"Masih dalam proses pengusulan dari masing-masing kementerian, lembaga, dan daerah," kata Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian PAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Dia memastikan, lowongan jabatan CPNS yang dibuka pada tahun ini tidak akan ada posisi tenaga administrasi. Karena itu, pentingnya validasi oleh kementerian, lembaga, dan daerah.
"Kemungkinan besar belum (tenaga administrasi), jadi pentingnya validasi seperti ini," Setiawan berujar.
Dia mengaku, Kementerian PANRB akan mengkaji secara selektif pemberian formasi CPNS untuk daerah yang realisasi belanja pegawainya sudah tinggi. "Akan dikaji secara selektif bagi daerah yang belanja pegawainya sudah tinggi," ucapnya.
Saat dikonfirmasi mengenai adakah perubahan mekanisme sistem perekrutan CPNS pada 2018, Setiawan mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi dalam bulan ini. "Belum ada, minggu kedua ini masih akan dilihat hasil evaluasi," tuturnya.
Setiawan mengatakan, pemerintah mencari CPNS yang memiliki kompetensi untuk menyesuaikan perkembangan zaman. "Profil aparatur sipil negara (ASN) ke depan, beintegritas, melayani, profesional, enterpreneurship, serta memahami teknologi informasi, dan menguasai bahasa asing," tukasnya.
Advertisement