Menperin: Penjualan Makanan dan Pakaian Melonjak Selama Ramadan

Setiap menjelang Lebaran, tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok akan meningkat tajam.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2019, 17:32 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 17:32 WIB
3 Menteri Jokowi Umumkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meluncurkan Paket Kebijakan Ekomomi XVI di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/11). Peluncuran ini juga dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menkeu Sri Mulyani. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta sektor industri manufaktur untuk siap memenuhi kebutuhan konsumen terutama di pasar domestik selama bulan Ramadan dan Lebaran.

Dia mengungkapkan, umumnya pada momentum tersebut, sejumlah sektor manufaktur yang penjualan produknya akan meningkat antara lain industri makanan dan minuman serta industri tekstil dan pakaian.

“Untuk itu, kami mengapresiasi kepada para pelaku industri atau asosiasi usaha yang bertekad menjaga ketersediaan produk-produknya untuk memasok kebutuhan pasar dalam negeri pada Ramadan dan Lebaran. Bahkan, juga menjaga kestabilan harganya dengan terjangkau,” ujar dia saat membuka Bazar Lebaran di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Airlangga mengatakan, setiap menjelang Lebaran, tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok akan meningkat tajam. Sementara itu, untuk memenuhi kenaikan permintaan tersebut, tidak cukup hanya mengandalkan ketersediaan stok pasar, tetapi juga perlu didukung pendistribusian yang tepat sasaran.

“Maka itu, Bazar Lebaran yang diselenggarakan Kemenperin, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pegawai dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan makanan, minuman, dan sandang lainnya dengan harga terjangkau,” tutur dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bazar Lebaran akan menjadi suatu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas khususnya umat Muslim dalam rangka persiapan untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Bazar Lebaran yang diselenggarakan Kemenperin di tahun ini berlangsung pada tanggal 21-29 Mei 2019 yang dibuka untuk umum mulai pukul 08.00-15.30 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bazar Lebaran Diikuti 100 Peserta

Ramadan, Pemerintah Tangerang Selatan Gelar Bazar Sembako Murah
Warga melakukukan aktifitas jual beli saat kegiatan Bazar Ramadan di pelataran kantor DKPPP, BSD, Mekar Jaya, Serpong pada Rabu (15/5/2019). Bazar ini menjual beragam sembako yang dijual lebih murah hingga 50% dari harga pasar. (merdeka.com/Arie Basuki)

Bazar lebaran tersebut diikuti sebanyak 100 peserta. Produk-produk yang dijual di antaranya minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, biskuit, mi, olahan daging, olahan hasil laut, sirup, susu, makanan siap saji, dan minuman ringan.

Selain itu juga ada pakaian jadi, sarung, elektronika dan peralatan rumah tangga.

“Pelaksanaan Bazar Lebaran merupakan bentuk kepedulian dan wujud nyata partisipasi Kemenperin dalam menyambut Lebaran dengan meningkatkan peran Plasa Pameran Industri, yang bisa dimanfaatkan para pengrajin dan pengusaha untuk berpromosi sekaligus membantu masyarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” papar Airlangga.

Di tengah pelaksanaan bazar, juga dilakukan penjualan perdana minyak goreng murah dari PT Sinar Mas sebanyak 3.000 liter melalui kupon pembelian dengan harga Rp 16 ribu untuk 2 liter.

“Kami berharap pada pelaksanaan bazar ke depannya, PT Sinar Mas dapat kembali melaksanakan kegiatan tersebut, karena sangat bermanfaat bagi kebutuhan pegawai dan masyarakat sekitar,” imbuhnya

Stok Surplus, Harga Pangan Terjaga Saat Ramadan

Sidak Pasar Jelang Ramadan
Disperindag Tangerang Selatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar dan supermarket kawasan BSD, Selasa (15/5). Sidak tersebut untuk mengecek ketersediaan dan kestabilan harga stok pangan menjelang bulan Ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan selama Ramadan hingga Lebaran 2019 nanti akan tercukupi bahkan berlebih. Harga pangan kepada masyarakat juga tetap terjaga.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, pemerintah memahami ada tren peningkatan konsumsi komoditas pangan seperti telur dan daging ayam, sapi selama periode Ramadan hingga Idul Fitri.

"Intinya, kita memahami betul jelang Ramadan dan Idul Fitri ada peningkatan khusus. Menghadapi Ramadan, biasa mulai naik 3 hari sebelum tanggal masuk. Seminggu masuk Ramadan, permintaan turun. Tapi seminggu sebelum idul Fitri, nanti ada peningkatan lagi," paparnya dalam Forum Merdeka Barat (FMB) di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Dia melanjutkan, pemerintah pada saat 3-5 bulan sebelum Lebaran biasanya telah merencanakan ada peningkatan produksi, yakni dengan menambah luas lahan tanam berbagai komoditas pangan.

Hasilnya, ia mensyukuri stok pangan yang terbilang surplus sampai memasuki Lebaran mendatang. "Alhamdulillah, pasokan ketersediaan kita dibanding kebutuhan, ini surplus," sambungnya.

Jelang Ramadan, Pembeli Diminta Waspadai Pedagang Nakal

Jelang Ramadan, Kemendag Jamin Pasokan Sembako Aman
Aktivitas perdagangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (20/4). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim harga pangan terkendali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Polri menemukan indikasi kecurangan yang dilakukan para pelaku usaha jelang Ramadan. Modus yang digunakan yakni mengelabui kualitas produk.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra mencontohkan, pada produk beras yang berkualitas rendah dijual dengan harga tinggi.

"Sampai dengan hari ini, persoalan yang dihadapi satgas pangan memang ada indikasi perbuatan curang dari pelaku usaha. Misalnya kualitas A untuk ditingkatkan harganya seolah-olah menjadi kualitas B," ucap Asep di Mabes Polri, Senin (29/4/2019).

Menurut dia, pelakunya dapat dijerat dengan Undang-Undang (UU) Perlindungan Konsumen dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara dan denda paling besar Rp 2 miliar.

"Ini terkait dengan perlindungan konsumen," ujar Asep jelang Ramadan.

Asep menjelaskan, Satgas Pangan terus memonitor ketersediaan dan harga bahan pokok supaya terkendali. Pihakya bekerja sama dengan seluruh stakeholder, mulai dari Kementerian terkait, Bulog, Asosiasi para pelaku usaha.

"Beberapa waktu lalu sudah dilakukan rapat kesiapan itu dan yang utama dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan dan keberadaan bahan pokok," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya