Menteri Rini Resmikan Aplikasi Pembayaran Digital BUMN LinkAja

LinkAja akhirnya dirilis ke masyarakat Indonesia.

oleh Merdeka.com diperbarui 30 Jun 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2019, 19:40 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno luncurkan LinkAja.
Menteri BUMN Rini Soemarno luncurkan LinkAja. Dok: Maulandy Rizky Bayu Kencana/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meluncurkan sekaligus meresmikan layanan keuangan berbasis elektronik LinkAja di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6/2019).

Sebagai hasil dari sinergi berbagai produk keuangan elektronik BUMN, LinkAja memiliki misi untuk memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

CEO LinkAja Danu Wicaksono mengatakan, salah satu laatarbelakang didirikannya LinkAja yakni berangkat dari rendahnya inklusi keuangan di Indonesia. Salah satunya disebabkan karena masih banyak masyarakat memilih bertransaksi secara tunai.

Hingga tahun 2018, tercatat sekitar 76 persen transaksi di Indonesia masih didominasi oleh uang tunai sehingga perlu dilakukan pengenalan transaksi non-tunai yang dianggap mampu meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat, yaitu dengan menggunakan uang elektronik sebagai instrumen pembayaran.

"LinkAja sebagai uang elektronik yang dibentuk dari sinergi Telkomsel dan tujuh BUMN dengan basis nasabah yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia diharapkan dapat menjangkau seluruh Iapisan masyarakat," katanya disela-sela peluncuran LinkAja.

Danu menyampaikan ada dua tantangan utama dalam meningkatkan inklusi keuangan yakni melalui kebiasaan masyarakat menggunakan uang tunai dan akses terhadap layanan keuangan yang masih terbatas.

Keduanya menjadi pekerjaan rumah utama LinkAja untuk mencoba memberikan edukasi secara konsisten untuk mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang menggunakan uang tunai menjadi non-tunai, serta optimalisasi jangkauan ke seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan layanan keuangan yang efisien.

"Karenanya, kami berupaya untuk menyesuaikan strategi yang kami ialankan dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat sehingga mau berpindah menggunakan layanan uang elektronik dalam bertransaksi sehari-hari," jelasnya.

Danu berharap ke depan LinkAja dapat menjadi agen pembangunan nasional dan membantu visi pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan Indonesia menjadi 75 persen di akhir tahun ini.

Pelayanan Optimal

Aplikasi LinkAja
Ilustrasi aplikasi LinkAja. (Foto: LinkAja)

Sebagai informasi, LinkAja menghadirkan beragam fitur dan layanan transaksi pembayaran di lebih dari 150,000 merchant dan akan terus bertambah. LinkAja juga memiliki titik CICO (Cash In Cash Out) untuk mengisi saldo dan menarik tunai di lebih dari 100,000 titik di seluruh Indonesia, termasuk di minimart (Indomaret, Alfamart, Alfamidi dll), Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama, dan lebih dari 100 ribu jaringan outlet Mitra LinkAja (MiLA).

Fitur unggulan LinkAja yang baru adalah layanan tarik tunai tanpa kartu debit (hanya dengan menggunakan smartphone) di lebih dari 40 ribu ATM Link Himbara. lni memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan uang instan tanpa harus membawa kartu.

Selain itu,LinkAja juga menjadi satu-satunya uang elektronik di Indonesia yang melayani remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura yang ingin mengirimkan uangnya ke keluarganya di tanah air secara mudah, murah, aman, dan cepat.

"LinkAja ingin menawarkan layanan pembayaran digital yang berbeda dari produk lain yang sudah ada di pasar saat ini, berfokus pada pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya