Liputan6.com, Jakarta - Pertamina meresmikan 7 lembaga penyalur BBM Satu Harga di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku Utara. Peresmian dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dan Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak di SPBU Kompak 56.86203, Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (11/10/2019).
Dengan diresmikannya 7 titik ini, maka tuntas sudah target Pertamina dalam membangun dan mengoperasikan BBM Satu Harga di wilayah timur Indonesia pada periode 2017-2019.
Advertisement
Baca Juga
Tahun ini, Pertamina ditargetkan membangun 160 titik BBM Satu Harga dan hingga Oktober, sudah terdapat 161 titik yang dibangun. Begitu pula dengan pembangunan lembaga penyalur yang terealisasi 124 titik dari target 121 titik pada 2018 lalu.
Jonan sendiri berharap agar pembangunan titik BBM 1 harga ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat Lembata.
"Saya pesan agar benar-benar komersial ini (BBM). Tidak hanya menjual solar bersubsidi dan premium tapi produk yang lebih baik seperti pertalite atau dexlite", ujar Jonan di Lembata, Jumat (11/10/2019).
Rincian lokasinya adalah 6 titik di NTT yaitu Omesuri dan Nubatukan (Kabupaten Lembata), Wolowaru (Kabupaten Ende), Ruteng (Kabupaten Manggarai), Kodi Utara (Kabupaten Sumba Barat Daya), dan Alor Timur (Kabupaten Alor).
Sementara di Maluku Utara hanya ada 1 titik BBM Satu Harga, yaitu di Morotai Selatan (Kabupaten Morotai).
Adapun 7 lembaga penyalur tersebut mendistribusikan BBM jenis solar dan premium dengan kapasitas masing-masing 10 hingga 20 kiloliter (KL) dan 10 hingga 30 KL. Pasokan BBM ini akan disuplai ke TBBM Maumere, TBBM Badas, TBBM Kalabahi dan TBBM Tobelo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Target BBM Satu Harga Bakal Selesai di Oktober 2019
Pemerintah memastikan tetap berkomitmen mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T). Hal itu diwujudkan melalui program BBM Satu Harga, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, target pengoperasian lembaga penyalur BBM satu harga tahun ini sebanyak 39 unit. Jika seluruhnya beroperasi, maka total lembaga penyalur BBM satu harga mencapai 170 unit pada tahun ini.
"Pemerintah melalui Program BBM Satu Harga telah membangun sebanyak 170 titik penyalur di wilayah 3T," kata Arcandra, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM di Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Menurut Arcandra, 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga yang ditargetkan tahun ini, akan selesai pada Oktober 2019.
Selanjutnya, program ini akan dilanjutkan hingga mencapai 500 titik lembaga penyalur sampai 2024. Program ini merupakan program prioritas Nasional untuk menyediakan BBM bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan harga yang sama.
"Sebanyak 170 titik di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun memiliki banyak tantangan, namun inshaa Allah bulan Oktober tahun ini akan selesai semua," tuturnya.
Arcandra memastikan, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Program BBM Satu Harga juga tersedia dengan baik. Sehingga dipastikan tidak akan ada kekosongan pasokan BBM.
Advertisement
Demi Keadilan
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menambahkan, program BBM Satu Harga merupakan mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal itu tidak bisa dilepaskan dari tiga hal, yaitu keadilan ketersediaan, keadilan distribusi dan keadilan harga.
"Program BBM Satu Harga merupakan wujud nyata dari ketiga hal tersebut, karena tidak akan ada keadilan harga jika tidak ada keadilan distribusi dan ketersediaan," ujar Fansurullah.
Program BBM Satu Harga merupakan implementasi arahan Bapak Presiden dan upaya nyata dari Pemerintah untuk mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada 2017 telah dibangun sebanyak 57 penyalur, sementara apda 2018 sebanyak 74 penyalur. Untuk melengkapi menjadi 170 titik sesuai yang ditargetkan, tahun 2019 dibangun 39 lembaga penyalur.