Akibat Virus Corona, Investasi China ke Indonesia Berpotensi Turun

Virus corona dapat menghambat realisasi investasi dari China jika tak tertangani hingga berbulan-bulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 14:55 WIB
Situasi Wuhan Saat Diisolasi Akibat Virus Corona
Pekerja menyemprot tempat sampah di luar Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan virus corona dapat menghambat realisasi investasi dari China jika tak tertangani hingga berbulan-bulan.

"Kalau ini bertahan terus sampai 2 bulan, 3 bulan otomatis ada dampaknya," kata Bahlil di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (3/2).

Perlu kajian lebih dalam kata Bahlil untuk mengetahui dampak dari virus corona terhadap investasi. Saat ini pihaknya pun sedang melakukan perhitungan.

Tetapi sejauh ini memang belum ada dampak virus corona secara langsung. "Sampai sekarang belum ada," ucap Bahlil.

Dia menambahkan, bukan hanya Indonesia yang terdampak akibat virus corona. Beberapa negara pun ikut terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dampak Virus Corona, Masker Buatan Indonesia Diborong China

Virus Corona Mewabah, Pekerja China Sibuk Produksi Pakaian Pelindung dan Masker
Pekerja memproduksi masker di sebuah pabrik di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China, Senin (27/1/2020). Masker tersebut diproduksi untuk mendukung pasokan bahan medis saat wabah virus corona melanda China. (STR/AFP)

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan China telah memesan masker buatan Indonesia dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona di negaranya. Bahkan, produksi masker sampai 3 bulan ke depan sudah dipesan untuk China.

"Seluruh produksi masker ini sudah di lock sama China," kata Airlangga di Wisma Antara, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Airlangga mengingatkan, agar semua produksi masker juga menyiapkan kebutuhan untuk dalam negeri. Jangan sampai semua diserap untuk ekspor dan masyarakat Indonesia tidak kebagian.

Sebab, semua negara saat ini hanya bisa melakukan upaya pencegahan. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini anti virusnya pun belum ditemukan.

Moratorium turis atau kedatangan dari China pun sudah dilakukan berbagai negara dalam rangka pencegahan penyebaran virus. Sebab penyebarannya bisa lewat medium apa saja.

Saat ini semua negara masih menunggu perkembangan informasi tentang virus. Airlangga berharap anti virus corona segera ditemukan.

"Tinggal nunggu nasib aja sebenarnya," kata Airlangga.


Industri Penerbangan Paling Terdampak

Tiba Di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Dibawa Menuju Natuna
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan akan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di kota tersebut. (AFP/Ricky Prakoso)

Katanya, untuk sementara waktu perlawanan terhadap virus dengan daya tahan tubuh. "Seberapa jauh mereka bertahan dari virus itu," imbuhnya.

Politikus Partai Golkar ini juga menyampaikan industri penerbangan dan pariwisata jadi paling terdampak akibat virus corona. Banyak pembatalan penerbangan dari China yang bermaksud berlibur ke Indonesia.

"Di industri airline semua orang dari cina membatalkan penerbangan karena khawatir," katanya.

Sementara itu dari sektor perdagangan pemerintah masih melakukan pengecekan. Dalam waktu dekat kata Airlangga, Presiden Joko Widodo akan menggelar rapat terkait dampak virus corona.

"Kami kita siapkan semuanya," kata Airlangga mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya