Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, melemah pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Hal ini menyusul anjloknya sejumlah indeks saham.
Pelemahan ini karena data ekonomi suram dan pendapatan beragam mendorong investor untuk mengambil untung. Ini juga didorong oleh ekspektasi ekonomi akan segera mulai pulih dari pembatasan yang diberlakukan untuk mengekang pasar akibat pandemi virus corona.
Baca Juga
Dikutip dari Reuters, Jumat (1/5/2020), Dow Jones Industrial Average turun 1,17 persen atau 288,14 poin ke 24.345,72. S&P melemah 0,92 persen ke 2.912,43 dan Nasdaq Composite Index turun 0,28 persen ke 8.889,55.
Advertisement
Penghitungan klaim pengangguran selama lima minggu mencapai 30 juta dan belanja konsumen anjlok, menurut putaran terakhir indikator suram memberikan gambaran lain dari dampak ekonomi yang menghancurkan dari penutupan yang meluas.
"Kami telah menjalankan yang luar biasa tetapi kami memiliki data ekonomi terburuk sejak the Great Depression," kata Paul Nolte, Manajer Portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
"Bisnis dan pendapatan mungkin tidak akan kembali secepat pemulihan," lanjut dia.
Langkah The Fed
Federal Reserved mengumumkan bahwa mereka akan memperluas Main Street Lending Program dengan menurunkan ukuran pinjaman minimum dan memperluas kelayakan.
"Wall Street menyukai semua program yang disatukan oleh pemerintah dan The Fed," tambah Nolte. "Jadi Wall Street baik-baik saja tetapi Main Street akan menjadi proses yang lebih lama."
Â
Â
Advertisement