China Minta Warganya Timbun Makanan, Kenapa?

China menghimbau warganya memastikan memiliki stok makanan dan kebutuhan sehari-hari yang cukup.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Nov 2021, 10:51 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 10:49 WIB
Kehidupan Perkotaan di Wuhan Terus Berangsur Kembali Normal
Warga mengunjungi pasar malam di Jalan Baocheng di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 1 Juni 2020. Kehidupan perkotaan di Wuhan, wilayah yang sempat terdampak parah oleh COVID-19, telah berangsur kembali normal. (Xinhua/Xiong Qi)

Liputan6.com, Jakarta - China menghimbau keluarga di wilayahnya untuk memastikan memiliki stok makanan yang cukup, dan kebutuhan sehari-hari lainnya karena kondisi cuaca buruk, kekurangan energi, dan pembatasan COVID-19 yang mengancam pasokan.

Dikutip dari laman CNN Business, Kamis (4/11/2021) Kementerian Perdagangan China pada Senin malam (1/11) mengeluarkan pemberitahuan yang mengarahkan pemerintah daerah "mendorong warga menimbun kebutuhan sehari-hari, termasuk sayuran, minyak dan daging. Ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan keadaan darurat.

Badan tersebut juga meminta otoritas setempat agar memastikan warga memiliki persediaan kebutuhan pokok yang memadai musim dingin ini hingga musim semi berikutnya.

Otoritas di China juga dihimbau untuk menjaga harga tetap stabil, karena dalam beberapa pekan terakhir, harga sayuran melonjak di banyak daerah akibat curah hujan yang tinggi yang telah merusak tanaman.

China sebelumnya telah menekankan pentingnya menopang makanan dan persediaan harian lainnya - termasuk pada bulan September, menjelang periode liburan besar.


Upaya Peredaan Kekhawatiran

Pasar grosir Yiwu di China (Tobias Andersson Åkerblom dan Daniel Whelan/Bulkland)
Pasar grosir Yiwu di China (Tobias Andersson Åkerblom dan Daniel Whelan/Bulkland)

Di sisi lain, banyak warga yang skeptis dan meragukan himbauan tersebut.

Namun beberapa media pemerintah China berusaha meredakan kekhawatiran. 

Hu Xijin, editor sebuah tabloid yang dikelola pemerintah China, yaitu Global Times, menepis anggapan bahwa pemberitahuan itu dapat dikaitkan dengan meningkatnya ketegangan baru-baru ini antara China dan Taiwan.

Surat kabar harian Ekonomi di China juga menuliskan bahwa otoritas berusaha mengingatkan keluarga agar bersiap jika terjadi lockdown sementara yang disebabkan oleh kasus COVID-19.

Adapun penyiar CCTV, yang mengatakan bahwa pengumuman yang meminta keluarga untuk mengamankan kebutuhan pokok telah dibaca atau diserap secara berlebihan.

CCTV merilis wawancara dengan Zhu Xiaoliang, seorang pejabat Kementerian Perdagangan China, yang menyatakan bahwa pasokan harian untuk orang-orang cukup dan dapat "dijamin sepenuhnya."

Zhu menambahkan bahwa pengumuman itu ditujukan untuk otoritas lokal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya