Liputan6.com, Jakarta - Miliarder asal Swiss sekaligus founder perusahaan fintech Checkout.com, Guillaume Pousaz, menjadi pengusaha teknologi terkaya di Eropa setelah mengantongi putaran baru penggalangan dana.
Dilansir dari laman Forbes, Kamis (13/1/2022) nilai Checkout.com di antara para investor kini mencapai USD 40 miliar setelah mengumpulkan USD 1 miliar dari sekelompok investor.
Baca Juga
Kekayaan Guillaume Pousaz ikut terangkat dan kini mencapai sekitar USD 23 miliar—lebih dari dua kali lipat yang diperkirakan Forbes sebelumnya.
Advertisement
Beberapa perusahaan investasi termasuk Altimeter, Dragoneer, Franklin Templeton lainnya dan membawa total investasi yang dikumpulkan oleh Checkout.com menjadi USD 1,8 miliar hingga saat ini.
Checkout.com mengatakan dalam pernyataannya pada Rabu (12/1) bahwa uang yang terkumpul akan digunakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat di mana peningkatan 200 persen direncanakan untuk tahun ini.
Dalam laporan terbaru yang diterbitkan pada Oktober 2021 untuk kalender 2020, Checkout.com melihat kenaikan omset hingga 73 persen - menjadi USD 252 juta, sementara kerugian setelah pajak naik menjadi USD 25 juta.
Sekilas Mengenai Checkout.com dan Guillaume Pousaz
Checkout.com kini menjadi salah satu startup bernilai tinggi di Eropa. Perusahaan ini menampung 600 dari 1.100 karyawannya di London dan tetap diatur sejak 2012 oleh regulator di Inggris, Financial Conduct Authority.
Perusahaan itu juga memiliki kantor-kantor di Paris, Berlin dan San Francisco.
Pousaz, yang tinggal bersama keluarganya di Dubai, sempat putus kuliah setelah gagal dalam ujian ekonominya dan mendirikan Checkout.com pada 2012.
Perusahaan fintech tersebut mendorong Pousaz ke dalam 100 orang terkaya di dunia, menurut Forbes.
Pousaz adalah satu-satunya pengusaha teknologi Eropa terkaya di antara eselon, karena banyak orang terkaya di Eropa berasal dari bisnis ternama seperti BMW, Chanel, Aldi, Lidl, dan L'Oréal.
Saham Pousaz senilai USD 23 miliar di Checkout.com membuatnya kekayaannya lebih tinggi dari pendiri Telegram, Pavel Durov, yang diperkirakan bernilai USD 17,2 miliar, dan pengusaha Jerman yang berbasis di AS Andreas von Bechtolsheim, yang kekayaannya sebesar USD 12,6 miliar.
Advertisement