LAN Tingkatkan Kompetensi dan Kapasitas ASN

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si menghadiri Nota Kesepahaman antara LAN dengan Pijar Foundation.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2022, 01:24 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 01:20 WIB
Berpikir Kritis dan Kreatif
Ilustrasi Pekerja Aktif dan Kreatif Credit: pexels.com/Christina

Liputan6.com, Jakarta Setelah dua tahun lamanya Indonesia dan dunia disandera oleh pandemi Covid-19, birokrasi sudah bisa mengambil hikmah di dalamnya. Birokrasi dipaksa untuk berubah dan menyesuaikan keadaan. Ini adalah momentum untuk melakukan digitalisasi pengembangan kompetensi dan kapasitas ASN.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam sambutannya setelah menandatangani Nota Kesepahaman antara LAN dengan Pijar Foundation.

“Momen hari ini adalah momen yang penting karena penandatangan nota kesepahaman ini menandai pergerakan perubahan birokrasi dengan terus meningkatkan kapasitas kompetensi ASN digarap dengan lebih serius, kreatif, inovatif,” ujarnya, seperti ditulis, Jumat (10/6/2022).

Adi Suryanto juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pijar Foundation yang akan berkolaborasi dan bergerak bersama memberikan dukungan energi baru dari kalangan muda melalui program ASN Berpijar.

“Ini merupakan sesuatu yang sangat berarti sekali karena kita mendapat energi baru. Kami sedang terus berupaya mengejar berbagai ketertinggalan dan membangun cita-cita menuju smart government di masa depan. LAN sangat terbantu karena gerakan yang teman-teman lakukan akan sangat mendukung kebijakan terkait pengembangan kompetensi,” jelasnya.

Terakhir, Kepala LAN berharap agar Nota Kesepahaman tentang Penguatan Kapasitas dan Pengembangan Kompetensi ASN yang telah ditandatangani dapat ditindaklanjuti dengan baik. Kerjasama antara LAN dengan Pijar Foundation ini diharapkan mampu memperluas jangkauan upaya-upaya pengembangan kompetensi ASN, sehingga dapat mengakselerasi tercapainya reformasi birokrasi.

“Ini akan memperkuat lagi yang sudah kami lakukan sehingga akan semakin masif. Program ini juga diharapkan tidak hanya menyasar ASN milenial, namun juga juga para ASN senior. Mari kita sediakan ruang/jalan/kesempatan dan peluang untuk maju. Jangan sampai ada generasi yang merasa menjadi pengangguran dalam birokrasi. Maka dari itu, sekarang kesempatan kita bersama-sama mempercepat reformasi birokrasi,” tutupnya.

 

ASN Bisa Jadi Pelopor

Mendagri Tjahjo Kumolo Pimpin Upacara Hari Ibu
Upacara peringatan Hari Ibu ke-86 itu diikuti seluruh jajaran PNS di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (22/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka Aryananda juga menyampaikan kebahagiaannya dapat bekerja sama dengan LAN.

“Bekerja sama dengan LAN dalam mendorong akselerasi ASN merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi setiap dari kami di Pijar Foundation. ASN Berpijar diharapkan hadir sebagai pelopor dalam peningkatan kapasitas dan efisiensi kinerja ASN, serta mendorong inovasi-inovasi baru terkait alur kerja birokrasi," terangnya.

Ferro juga menambahkan bahwa dengan meningkatkan inovasi berbasis data dan penggunaan teknologi dalam upaya pelayanan kepada masyarakat, maka ke depan dapat menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, bertanggung jawab, efisien, dan efektif.

 

Program ASN Berpijar

ASN di Jakarta Tetap Masuk dengan Kapasitas 75 Persen
Pegawai negeri sipil (PNS) melakukan aktivitas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Balai Kota, Jakarta, Senin (9/5/2022). Pemprov DKI masih menerapkan kapasitas maksimal 75 persen terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di kantor usai Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

ASN Berpijar merupakan program dalam kesepakatan ini dalam bentuk program pelatihan yang terintegrasi dan diselenggarakan secara inovatif, mengoptimalkan teknologi, dan mengedepankan kolaborasi multipihak agar scalable, future-able, dan sustainable.

Kurikulum pelatihan diorientasikan untuk menjawab peluang dan tantangan revolusi industry 4.0 dan society 5.0 terhadap efektivitas pemerintahan dan pelayanan prima.

Kurikulum utama yang diusulkan berupa Future of Media Management, UX/UI Models for Public Sector, dan Government Organisation Branding. Ketiga kurikulum tersebut membekali birokrat dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan strategis di tengah penrkembangan teknologi digital yang sangat cepat dan pesat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya