Harga Minyak Mentah Dunia Naik Empat Hari Berturut-turut

Harga minyak mentah berjangka naik untuk hari keempat berturut-turut pada hari Kamis

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Feb 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Harga minyak mentah berjangka naik untuk hari keempat berturut-turut pada hari Kamis (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah berjangka naik untuk hari keempat berturut-turut pada hari Kamis setelah AS membunuh seorang komandan militan di Irak dan Israel, menolak proposal gencatan senjata oleh Hamas. Ini yang menjadi sentimen harga minyak dunia kamrin.

Dikutip dari CNBC, Jumat (9/2/2024), kontrak berjangka West Texas Intermediate bertambah USD 2,36, atau 3,2%, menjadi USD 76,22 per barel. Kontrak Brent untuk bulan April naik USD 2,42, atau 3,06%, diperdagangkan pada USD 81,63 per barel.

Minyak mentah AS dan patokan global masing-masing naik 3,25% dan 3,72% untuk minggu ini karena Timur Tengah tertatih-tatih antara peningkatan kekerasan dan kemungkinan gencatan senjata dalam perang Gaza.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sedang melakukan tur diplomatik ke wilayah tersebut minggu ini dalam upaya untuk memperpanjang jeda kemanusiaan di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas.

Sentimen Perang Israel-Hamas

Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu untuk membahas usulan tandingan Hamas yang menuntut diakhirinya pertempuran secara permanen.

Netanyahu menolak usulan Hamas, dan bersumpah untuk terus maju ke kota selatan Rafah di perbatasan dengan Mesir dan mencapai “kemenangan total” di Gaza.

Delegasi Hamas berada di Mesir pada hari Kamis untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata.

 

Serangan AS

Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/atlascompany
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/atlascompany

Sementara itu, AS membunuh seorang pemimpin senior kelompok militan Kata’ib Hezbollah pada hari Rabu dalam serangan pesawat tak berawak di Bagdad sebagai tanggapan atas serangan terhadap pasukan Amerika, menurut Komando Pusat AS.

Serangan pesawat tak berawak pada hari Rabu terjadi setelah AS menyerang lokasi di Irak dan Suriah yang digunakan oleh pasukan Iran dan militan sekutunya akhir pekan lalu.

Harga juga mendapat dukungan minggu ini setelah Departemen Energi AS memperkirakan bahwa produksi minyak mentah dalam negeri akan tumbuh lebih lambat dari perkiraan semula tahun ini, sehingga mengurangi kekhawatiran di kalangan pedagang bahwa pasar global mengalami kelebihan pasokan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya