Ekonomi Israel Anjlok 19,4 Persen di Akhir 2023 Imbas Serang Palestina

Selain itu, kinerja ekspor Israel juga turun hingga 18,3 persen.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Feb 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 17:00 WIB
Potret Kondisi Pengungsi Palestina di Kota Rafah
Militer Israel tengah bersiap untuk mengalihkan fokus serangan dari Gaza ke Rafah. (Mohammed ABED/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perekonomian Israel menyusut tajam pada kuartal terakhir 2023, karena konflik dan serangan terhadap Palestina berdampak besar pada kinerja ekonomi negara itu. Ini menandai penyusutan pertama pada perekonomian Israel dalam hampir dua tahun.

Melansir CNN Business, Selasa (20/2/2024) Produk Domestik Bruto (PDB) Israel anjlok 19,4 persen secara tahunan dibandingkan dengan kuartal kedua 2023, ketika negara tersebut tumbuh sebesar 1,8 persen yang direvisi, menurut Biro Pusat Statistik Israel dalam perkiraannya.

Penurunan yang lebih buruk pada perkiraan ini didorong oleh penurunan konsumsi swasta Israel sebesar 26,9 persen, karena kepercayaan anjlok setelah perang pecah pada 7 Oktober 2023 dan rumah tangga mengurangi pengeluaran.

Investasi tetap oleh dunia usaha juga anjlok 67,8 persen. didorong oleh hampir terhentinya pembangunan perumahan akibat panggilan militer dan pengurangan pekerja Palestina, ungkap Liam Peach, ekonom senior pasar negara berkembang di Capital Economics.

Ekspor Israel

Selain itu, kinerja ekspor Israel juga turun hingga 18,3 persen.

Peach mengatakan, sementara pemulihan tampaknya akan terjadi pada kuartal pertama 2024, ekonomi Israel diperkirakan masih akan mencatatkan salah satu tingkat terlemah.

Tahun lalu, ekonomi Israel tumbuh 2 persen, menurut kantor statistik.

Adapun nilai mata uang Shekel Israel yany juga sedikit melemah setelah rilis data diperdagangkan pada kisaran 3,62 terhadap dolar AS. Namun mata uang tersebut telah mengalami pemulihan yang luar biasa sejak anjlok setelah serangan bulan Oktober lalu, sebagian berkat dukungan dari bank sentral.

Penyusutan pada perekonomian Israel terjadi menyusun penurunan pemeringkatan utang negara itu oleh lembaga Moody’s.

Moody’s menurun peringkat kredit atau utang Israel dari A1 ke A2. Lembaga pemeringkat itu menilai, ekonomi Israel dibayangi prospek yang negatif.

Ini menandai pertama kalinya Moody's menurunkan peringkat utang Israel. Kredit ini pun cukup penting karena digunakan investor untuk mengukur risiko berinvestasi di suatu entitas atau pemerintah global.

Nilai Kerugian Ekonomi dari Perang Setara 13 Persen PDB Israel

Gambar dari Rafah, asap mengepul di atas Khan Yunis Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 20 Januari 2024, di tengah pertempuran antara Israel dan militan Palestina Hamas. (AFP)
Gambar dari Rafah, asap mengepul di atas Khan Yunis Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 20 Januari 2024, di tengah pertempuran antara Israel dan militan Palestina Hamas. (AFP)

Bank of Israel memperkirakan, perang diperkirakan akan merugikan ekonomi negara itu hingga sekitar 255 miliar shekel (USD 70,3 miliar) pada akhir tahun 2025, atau setara dengan sekitar 13 persen PDB Israel.

Pada November 2023, bank sentral negara itu memangkas perkiraan pertumbuhan PDB tahun ini menjadi 2 persen, dari perkiraan sebesar 3 persen pada malam menjelang perang.

Sebelum menyerang Gaza, perekonomian Israel berada pada kondisi yang relatif kokoh, mencatat pertumbuhan sebesar 6,5 persen pada tahun 2022.

Rasio Utang

Militer Israel Kembali Bombardir Jalur Gaza
Asap mengepul di Rafah setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza Selatan pada 1 Desember 2023. (SAID KHATIB/AFP)

Rasio utang pemerintah terhadap PDB juga sempat menurun menjadi 61 persen dari 71 persen selama pandemi, jauh di bawah rasio negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Namun konflik tersebut menguji kekuatan perekonomian dan membebani keuangan pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya