Lewat Inkubasi Ekonomi Bahari, Pertamina Grup Bawa UMKM Batam Naik Kelas

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) bawa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas dengan program Inkubasi Ekonomi Bahari di Batam.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Agu 2024, 20:24 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 17:45 WIB
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) bawa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas dengan program Inkubasi Ekonomi Bahari di Batam.
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) bawa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas dengan program Inkubasi Ekonomi Bahari di Batam.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) bawa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas dengan program Inkubasi Ekonomi Bahari di Batam.

Inkubasi Ekonomi Bahari merupakan salah satu program flagship Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PTK untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi hasil perikanan di wilayah Batam. Adapun bantuan PTK kepada Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Perikanan (Poklahsar) Gemilang selaku UMKM binaan PTK. 

Kegiatan dan bantuan yang diberikan PTK berupa pelatihan tahap awal packaging dan marketing, pengurusan penerbitan Nomor Induk Berusaha, Sertifikasi Halal, Sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), peralatan dan bahan baku sebagai modal utama pelaku UMKM naik kelas.

Direktur Operasi PTK, Slamet Harianto mengungkapkan bahwa yang ingin lakukan PTK bukan hanya sekedar pemberian sesaat atau philantrophy, namun program yang dilakukan harus membentuk SDM yang unggul, melalui kegiatan pendampingan kepada UMKM binaan PTK ini.

"Program ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengembangan sektor bahari yang berkelanjutan. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” ungkap Slamet Harianto dikutip Selasa (6/8/2024).

Sekretaris Daerah Kota Batam Drs. H. Jefridin Hamid, M.Pd. mengungkapkan terimakasih dan apresiasi kepada PTK atas program Inkubasi Ekonomi Bahari yang digulirkan.

"Kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah Inisiatif ini adalah langkah strategis untuk mengembangkan ekonomi bahari di Batam. Kami mengapresiasi komitmen PTK dalam mendukung pengembangan UMKM lokal dan berharap program ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Jefridin Hamid.

Peresmian program dilakukan dengan simbolisasi pemakaian rompi kepada wakil kelompok binaan dan pembukaan tirai etalase produk sebagai launching produk UMKM binaan. Produk yang dilaunching antara lain Rempeyek Teri, Dimsum Seafood, Kerupuk Kulit Ikan, dan Abon Ikan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mengembangkan ekonomi bahari di wilayah Batam sekaligus memperkuat kolaborasi antara PTK dan Pemerintah serta masyarakat setempat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anak Usaha Pertamina Trans Kontinental Gandeng Perusahaan Malaysia untuk Pasok Kru Kapal

Anak usaha PT Pertamina Trans Kontinental menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)  dengan dua perusahaan Manning Agency dari Malaysia. (Dok Pertamina)
Anak usaha PT Pertamina Trans Kontinental menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua perusahaan Manning Agency dari Malaysia. (Dok Pertamina)

Sebelumnya, PT Pertamina Marine Solutions (PMSol), lakukan ekspansi bisnis melalui kerja sama dengan dua perusahaan Manning Agency dari Malaysia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

PT Pertamina Marine Solutions adalah anak usaha PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan Manning Agency merupakan perusahaan agen penyediaan kru kapal yang mendukung berbagai operasi, baik di darat maupun di lepas pantai.

Dalam kesempatan ini, Pertamina Marine Solutions bekerja sama dengan Perkapalan Maju Borneo Sdn.Bhd (PMB) dan Varia Armada Sdn.Bhd (VAR).

Direktur Pertamina Marine Solutions Dian Prama Irfani mengatakan, kerja sama strategis ini mencakup penyediaan dan pengelolaan kru kapal yang dioperasikan oleh PTK di perairan Malaysia. Hal ini, kata dia, membuka peluang bagi PMSol untuk turut menghadirkan kru kapal berstandar internasional untuk berkompetisi di pasar global.

“Kerja sama ini sekaligus wujud kolaborasi kru kapal Malaysia dan Indonesia, sehingga bisa mendorong kapasitas kru untuk siap berkompetisi di dunia pelayaran internasional,” ujar Irfani, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/7/2024).

Kerja sama ini, lanjutnya, juga bagian dari langkah penting dalam perjalanan PMSol menuju visi misi Perusahaan menjadi perusahaan berskala Internasional. Ini seiring dengan kebutuhan pasar dunia maritim atas suplai kru kapal yang semakin meningkat.

“Ini membuka peluang baru bagi kami untuk lebih mengembangkan jaringan bisnis di tingkat global. Kami berharap ini menjadi awal dari serangkaian kemitraan strategis lainnya, baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

Direktur PMB Awang Shapian Bin Awang Sulong menyampaikan bahwa perusahaan berkomitmen, serta mendukung PMSol dalam melakukan penetrasi ke kancah pasar internasional.

PMSol, sebagai anak usaha PTK, merupakan bagian dari Subholding Integrated Marine Logistic (IML) PT Pertamina International Shipping (PIS). PMSol telah berpengalaman selama 30 tahun dan mengelola lebih dari 5.000 pekerja baik kru kapal maupun pekerja di darat.


Pertamina Trans Kontinental Cetak Laba Bersih Rp 1,051 Triliun di 2023

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) membeli kapal Accommodation Work Barge (AWB). (Foto: Pertamina)
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) membeli kapal Accommodation Work Barge (AWB). (Foto: Pertamina)

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) membukukan laba bersih Rp1,051 triliun di 2023. Laba ini naik 43,45% dari 2022 yang tercatat Rp 733,03 miliar. Laba di 2023 ini sejarah bagi perseroan karenapertama kalinya menyentuh angka di atas 1 triliun.

Direktur Utama Pertamina Trans Kontinental I Ketut Laba menjelaskan, laba bersih 2023 dapat tercapai atas upaya efisiensi biaya operasi dan peningkatan kinerja baik di pasar captive maupun non-captive.

I Ketut Laba merincikan, persentase pendapatan yang diperoleh oleh Anak Usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) ini dari segmen usaha marine services sebesar 55,83%. Kemudian disusul oleh shipping activities sebesar 38,51%, dan ketiga dari logistics services sebesar 5,66%.

"EBITDA tahun 2023 tercapai sebesar Rp 2,23 triliun atau 178,40% dari target RKAP tahun 2023 dan 131,73% YoY dari realisasi EBITDA tahun 2022," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/6/2024).

"Pertamina Trans Kontinental juga mencatat total Aset tahun buku 2023 sebesar Rp 9,02 triliun dengan jumlah armada sebanyak 369 unit armada kapal," tambah dia. 

Dari segi operasional, Pertamina Trans Kontinental mampu melakukan utilisasi secara optimal kapal milik dan melakukan peningkatan keandalan armada dengan mencapai commercial days kapal milik (termasuk kapal BBTC) sebanyak 121.916 hari atau 8,08% over dari target RKAP 2023 sebanyak 112.802 hari.

I Ketut Laba menyatakan bawah kinerja positif PTK di tahun 2023 tentunya diperoleh atas kerja sama dan kontribusi dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Juga penerapan berbagai strategi bisnis dengan improvement, terobosan serta cost optimization. Juga menjalankan governance dan program transformasi digital dan budaya kerja.

“Walaupun tantangan dan kondisi market marine services downstream stagnan, Pertamina Trans Kontinental berhasil menjaga pertumbuhan dan kelancaran operasional. Kami mampu men-deliver services dengan keandalan yang baik. Serta mengoptimalkan sinergi antar perusahaan di lingkungan Pertamina,” pungkas I Ketut Laba.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya