Pemerintah akan membentuk satuan tugas percepatan pembangunan sistem transmisi ketenagalistrikan di Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena pembangunan transmisi kelistrikan di tanah air yang masih banyak mengalami kendala.
Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, tim tersebut terdiri dari berbagai lembaga dan kementerian yang menyangkut dengan proses pemasangan transmisi.
"Supaya tidak ada terlambatan ada task force pembebasan lahan antar kementerian," kata Jarman di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Menurut Jarman, satgas tersebut bertugas untuk memperlancar pembangunan transmisi, sehingga nantinya pembangunan transmisi bisa cepat dilaksanakan dan listrik yang mengalir bisa lebih cepat disalurkan ke masyarakat. "Dengan adanya penugasan dengan PLN akan dibantu tim panitia selama ini PLN saja," tutur dia.
Jarman menambahkan, kendala yang dialami PLN saat melakukan pembangunan transmisi adalah kendala pembebasan lahan, dan kendala perizinan. Tim tersebut rencananya resmi dibentuk pada akhir tahun nanti.
"Segera paling lambat akhir tahun tanda tangan. Semua proyek ada di RUPTL, antara kementerian bisa cepat diselesaikan, masalah administrasi bisa cepat," ungkap dia.
Tim tersebut nantinya akan mengubah cara kerja PLN dalam membangun transmisi yang tadinya serial menjadi pararel, sehingga dengan mudah membangun jaringan kelistrikan di Indonesia.
"Hampir semua transmisi daerah hutan, masyarakat, kalau dulu pelaksanannya serial ya sekarang ke pararel, bisa lebih cepat," pungkas dia. (Pew/Nur)
Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, tim tersebut terdiri dari berbagai lembaga dan kementerian yang menyangkut dengan proses pemasangan transmisi.
"Supaya tidak ada terlambatan ada task force pembebasan lahan antar kementerian," kata Jarman di Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Menurut Jarman, satgas tersebut bertugas untuk memperlancar pembangunan transmisi, sehingga nantinya pembangunan transmisi bisa cepat dilaksanakan dan listrik yang mengalir bisa lebih cepat disalurkan ke masyarakat. "Dengan adanya penugasan dengan PLN akan dibantu tim panitia selama ini PLN saja," tutur dia.
Jarman menambahkan, kendala yang dialami PLN saat melakukan pembangunan transmisi adalah kendala pembebasan lahan, dan kendala perizinan. Tim tersebut rencananya resmi dibentuk pada akhir tahun nanti.
"Segera paling lambat akhir tahun tanda tangan. Semua proyek ada di RUPTL, antara kementerian bisa cepat diselesaikan, masalah administrasi bisa cepat," ungkap dia.
Tim tersebut nantinya akan mengubah cara kerja PLN dalam membangun transmisi yang tadinya serial menjadi pararel, sehingga dengan mudah membangun jaringan kelistrikan di Indonesia.
"Hampir semua transmisi daerah hutan, masyarakat, kalau dulu pelaksanannya serial ya sekarang ke pararel, bisa lebih cepat," pungkas dia. (Pew/Nur)