Menginspirasi, Orkestra Ini Beranggotakan Wanita Tunanetra

Orkestra wanita berhijab dan tunanetra ini mendunia.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 06 Des 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 09:30 WIB
Menginspirasi, Orkestra Ini Beranggotakan Wanita Tunanetra
Orkestra wanita berhijab dan tuna netra asal Mesir mendunia.

Liputan6.com, Mesir - Bagi penikmat musik klasik, menyaksikan pementasan sebuah orkestra menjadi salah satu daftar yang harus dipenuhi. Orkestra biasanya beranggotakan orang yang mahir memainkan alat musik, bisa membaca not balok sebuah lagu, dan bisa mengikuti instruksi konduktor.

Namun hebatnya, orkestra asal Kairo, Mesir ini diisi oleh orang-orang penyandang tunanetra.

Orkestra Al Nour Wal Amal Mesir adalah salah satu grup orkestra paling luar biasa di dunia. Selain handal membawakan lagu, yang membuat grup ini berbeda adalah anggotanya yang terdiri dari 48 perempuan tunanetra.

Mereka biasanya mengandalkan ingatan saat memainkan lagu dari komposer klasik seperti Mozart, Brahms, Strauss atau Tchaikovsky.

Didirikan pada tahun 1954, Asosiasi Amal Al Nour Wal menjadi asosiasi non-pemerintah pertama di Timur Tengah untuk membantu perempuan dan perempuan tunanetra. Hingga kini, organisasi ini memberi mereka perawatan, pendidikan, pelatihan kejuruan, kesempatan kerja dan pekerjaan.

 

Seluruh Anggota Penyandang Tunanetra

Salah satu pencapaian kelompok musisi ini adalah membuat orkestra musik klasik yang terdiri dari perempuan tunanetra pada tahun 1960-an.

Mulanya orkestra ini hanya dimulai dengan 15 anggota, tapi semakin berkembang hingga mencapai 48 kelompok yang sejak saat itu mengadakan konser di lima benua.

Untuk melatih penyandang tunanetra pandai memanikan alat musik, mereka terlebih dahulu belajar memainkan alat musik. Mereka berlatih lebih dari lima jam sehari, di bawah bimbingan guru akademi musik dan Orkestra Simfoni Kairo. Begitu mereka menguasainya, para wanita beralih ke pelatihan ingatan.

Tiap anggota memulai dengan membaca not balok dalam huruf braille, menghafalnya, kemudian mereka berlatih secara terpisah sampai mereka melakukannya dengan benar. Karena mereka tidak dapat melihat konduktor saat konser, anggota orkestra Al Nour wal Amal harus mengandalkan ketukan dan panduan vokal konduktor untuk memainkan alat musik.

"Saya tidak berpikir akan ada kesulitan hanya karena saya tidak dapat melihat, kami bermain simfoni klasik melalui telinga tanpa catatan, dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh musisi manapun." ujar Zakaria, salah satu anggota orkestra.

Meskipun tidak bisa melihat, mereka sangat pandai sehingga banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak buta. Al Nour wal Amal adalah satu-satunya orkestra musik klasik tunanetra di dunia.

Penulis:

Reza Sugiharto

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya