Bantu Orang Lain Luapkan Stres, Pria Rela Jadi Samsak Tinju

Seorang pria yang memilih menjadi samsak tinju manusia untuk membantu orang-orang meluapkan kesal dan stres dengan membiarkan orang meninjunya.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 13 Des 2021, 15:16 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 15:16 WIB
Gejala Stres
Ilustrasi Gejala Stres Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Turki - Pada saat ini pekerjaan apapun dapat menjadi pilihan karir setiap individu. Tidak hanya pekerjaan konvensional di mana karyawan hanya duduk di meja kantor dengan mengenakan pakaian resmi, namun kini banyak profesi unik maupun aneh yang berpenghasilan tinggi.

Seperti seorang pria dari Turki, yang memilih menjadi samsak tinju manusia untuk membantu orang-orang meluapkan kesal dan stres dengan membiarkan orang meninjunya. 

Melansir dari Oddity Central, Senin (13/12/2021), Hasan Riza Gunay mulai bekerja sebagai karung tinju manusia pada 2010, setelah menemukan inspirasi dalam film klasik Sark Bulbulu, di mana protagonist secara sukarela membiarkan dirinya dipukuli.

Dia menyadari bahwa beberapa orang menghilangkan stres dengan berolahraga, bermeditasi atau tidur. Ada yang memilih berteriak atau memukul seseorang. Jadi, dia mengubah realisasinya menjadi bisnis yang tidak biasa, dengan membiarkan dirinya ditinju oleh orang asing.

“Sebagian besar klien saya mengidap depresi atau serangan panik atau kewalahan karena rutinitas sehar-hari mereka,” kata Gunay kepada media lokal Turki Anadolu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak pernah tersinggung saat dimaki-maki kliennya

Bantu Orang Lain Luapkan Stres, Pria Rela Jadi Samsak Tinju
(odditycentral.com)

Pelatih stres berlisensi memiliki beberapa metode untuk membantu klien menghilangkan stres. Sering kali, yang mereka butuhkan hanyalah seseorang untuk melampiaskan amarahnya.

Saat membantu kliennya, dia akan mengenakan topeng dari foto cetak orang yang membuat klien kesal dan mendorong mereka untuk bersumpah padanya dan mengeluarkan semua frustasi mereka.

Meski situasi akan menjadi panas, tapi Gunay tidak pernah tersinggung. Dia selalu menganggap sesi penghilang stresnya sebagai adegan dalam film, dengan dia dan orang yang memukulnya sebagai protagonis. Jadi dia tidak pernah tersinggung saat ditinju atau dihina.

 

 

Kliennya lebih banyak wanita

Sebagaian besar kliennya adalah wanita (sekitar 70%) yang kekuatannya setara dengan anak laki-laki berusia 12 hingga 14 tahun. Jadi dia tidak terlalu khawatir akan terluka. 

Ditambah lagi, dia hampir selalu memakai alat pelindung dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugarannya. 

 

Kliennya harus memiliki alasan yang jelas saat menggunakan jasanya

Dia memberikan waktu sekitar 10-15 menit per sesi dan hanya menerima hingga empat klien per hari. Dia sangat suka orang-orang yang tertarik dengan jasanya, karena dia tidak membiarkan sembarang orang meninjunya.

Jika dia tidak merasa seseorang memiliki alasan yang cukup baik untuk memakai jasanya, atau hanya untuk bersenang-senang, dia tidak akan menerimanya. Dia mengklaim bahwa dirianya pelatih stres, bukan penghibur. 

Sebelum menggunakan jasanya, Gunay akan meminta kliennya menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa dia melakukan ini secara sukarela sehingga pelanggan bisa menghilangkan stres, tanpa tekanan tambahan dari konsekuensi hukum potensial, jika terjadi cedera fisik.0

Berharap ada yang meneruskan profesinya

Dia telah bekerja sebagai “pelatih stres” selama satu dekade dan berharap untuk melatih orang lain agar mengambil perannya sebelum dia menjadi terlalu tua untuk menerima pukulan.

“Saya ingin melatih orang lain yang berpotensi tertarik sebagai ‘pelatih stres’ dan menyerahkan sarung tangan saya kepada generasi baru.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya