Liputan6.com, Jakarta Meskipun sebagian risiko kanker tidak dapat dikontrol, mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat merupakan langkah yang efektif dalam mengurangi kemungkinan terkena penyakit tersebut.
Meskipun tidak ada makanan yang bisa memberikan perlindungan absolut dari risiko kanker, memperbaiki pola makan dengan kandungan nutrisi yang baik dan membatasi asupan makanan serta minuman yang berpotensi meningkatkan risiko kanker merupakan strategi terbaik untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh dan mengurangi potensi risiko terhadap penyakit kronis, termasuk kanker.
Baca Juga
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dapat membantu menurunkan risiko kanker yang dikutip dari health.com (02/04).
Advertisement
Buah Beri
Memasukkan buah-buahan jenis berry ke dalam konsumsi harian dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kanker.
Contohnya, blueberry, strawberry, dan blackberry kaya akan senyawa antioksidan dan antiinflamasi seperti flavonoid dan antosianin.
Kandungan-kandungan ini berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta menghambat pembentukan senyawa yang memicu peradangan, sehingga dapat menurunkan risiko terkena kanker.
Advertisement
Buah Citrus
Jeruk, grapefruit, dan lemon adalah contoh buah-buahan yang tinggi serat, karotenoid, folat, vitamin C, serta flavonoid.
Nutrisi-nutrisi ini memberikan dampak antioksidan dan antiinflamasi bagi tubuh, yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kanker.
Apel dan Pir
Menambahkan apel dan pir ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis kanker, seperti kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker paru-paru.
Kedua buah tersebut mengandung nutrisi serta senyawa alami yang dikenal memiliki efek antikanker, seperti vitamin C dan flavonoid antioksidan.   Â
Advertisement
Sayuran Hijau
Mengubah pola makan dengan menambahkan berbagai jenis sayuran, termasuk sayuran berdaun hijau, bawang merah, dan kembang kol, bisa mengurangi risiko terserang kanker.
Kandungan antioksidan karotenoid seperti beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin dalam sayuran-sayuran ini memiliki sifat pelindung sel dan anti-inflamasi yang sangat bermanfaat.
Sayuran Salib
Sayuran salib termasuk brokoli, kembang kol, kol, dan berbagai jenis sayuran hijau seperti kangkung, arugula, dan lobak Swiss.
Manfaatnya telah terbukti memberikan perlindungan yang signifikan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.
Ini disebabkan oleh kandungan fitokimia sulfur, yang dikenal sebagai glukosinolat, yang kemudian diubah oleh tubuh menjadi molekul yang disebut isothiocyanates, yang memiliki sifat anti-kanker yang kuat.
Advertisement
Sayuran Allium
Tanaman allium, seperti bawang putih, bawang merah, dan daun bawang, mengandung senyawa alami yang bermanfaat dalam melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker.
Misalnya, bawang putih dan bawang merah mengandung flavonoid antioksidan, senyawa organosulfur, dan vitamin C, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker serta menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan akibat oksidasi.
Makanan Laut atau Seafood
Makanan laut, khususnya ikan yang kaya lemak seperti salmon, trout, ikan kembung, dan sarden, mengandung asam lemak omega-3 seperti EPA dan DHA.
Komposisi EPA dan DHA ini tidak hanya bersifat antiinflamasi yang kuat, tetapi juga berperan dalam pencegahan kerusakan sel.
Di samping itu, ikan berlemak juga mengandung nutrisi antioksidan seperti vitamin E dan selenium, serta karotenoid antioksidan yang dapat memberikan perlindungan potensial terhadap kanker.
Advertisement
Kacang-Kacangan
Buncis dan lentil, bersama dengan jenis kacang lainnya, mengandung banyak nutrisi bermanfaat dan memiliki sifat pelindung terhadap risiko kanker. Kandungan nutrisi tersebut mencakup serat dan mineral penting.
Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung senyawa bioaktif seperti fenolik yang dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga keutuhan sel tubuh, memberikan perlindungan tambahan terhadap risiko kanker.
Kunyit
Tumbuhan herbal dan rempah-rempah seperti kunyit, rosemary, oregano, thyme, dan jahe memiliki kandungan alami yang dapat membantu melindungi tubuh dari kanker.
Sebagai contoh, kunyit mengandung senyawa bernama kurkumin, sebuah polifenol yang memiliki efek antikanker yang signifikan.
Kurkumin telah terbukti mampu memicu apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada sel kanker dan menekan jalur sinyal yang terlibat dalam penyebaran sel kanker.
Advertisement