Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin jatuh di bawah USD 25.000 atau sekitar Rp 567,1 juta pada Senin sore (13/6/2022), mencapai level terendah sejak Desember 2020, karena investor meninggalkan kripto di tengah aksi jual yang lebih luas dalam aset berisiko.
Sementara itu, sebuah perusahaan pinjaman kripto bernama Celsius telah menghentikan penarikan untuk pelanggannya, memicu kekhawatiran penularan ke pasar yang lebih luas.
Baca Juga
Bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia diperdagangkan sekitar USD 24.727 pada Senin sekitar pukul tiga sore. Selama akhir pekan hingga Senin pagi, lebih dari USD 150 miliar telah dihapus dari seluruh pasar cryptocurrency.
Advertisement
Faktor makro berkontribusi pada penurunan di pasar kripto, dengan inflasi yang merajalela terus berlanjut dan Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini untuk mengendalikan kenaikan harga.
Pekan lalu, indeks saham AS terjual banyak, dengan Nasdaq yang sarat teknologi turun tajam. Bitcoin dan cryptocurrency lainnya cenderung berkorelasi dengan saham dan aset berisiko lainnya. Ketika saham jatuh, maka kripto juga turun.
Wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di pertukaran kripto Luno, Vijay Ayyar mengatakan, sejak November 2021, sentimen telah berubah secara drastis mengingat kenaikan suku bunga Fed dan manajemen inflasi.
“Kami juga berpotensi melihat resesi mengingat Fed pada akhirnya mungkin perlu menangani sisi permintaan untuk mengelola inflasi,” ujar Ayyar dikutip dari CNBC, Senin, 13 Juni 2022.
"Semua ini menunjuk ke pasar yang belum sepenuhnya mencapai titik terendah dan kecuali The Fed dapat mengambil nafas, kita mungkin tidak akan melihat bullish kembali,” lanjut dia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Bitcoin Turun 80 Persen dari Posisi Tertinggi
Ayyar mencatat di pasar beruang sebelumnya, bitcoin telah turun sekitar 80 persen dari rekor tertinggi terakhirnya. Saat ini, turun sekitar 63 persen dari tertinggi terakhir sepanjang masa yang dicapai pada November 2021.
“Kita bisa melihat harga bitcoin yang jauh lebih rendah selama satu atau dua bulan ke depan,” kata Ayyar.
Pasar kripto juga telah berada di ujung tanduk sejak pertengahan Mei ketika apa yang disebut algoritmik stablecoin terra USD (UST), dan token saudaranya luna runtuh.
Sekarang, pasar khawatir tentang perusahaan pemberi pinjaman kripto bernama Celsius yang mengatakan pada Senin mereka menghentikan semua penarikan, pertukaran, dan transfer antar akun “karena kondisi pasar yang ekstrem.”
Celsius, yang mengklaim memiliki 1,7 juta pelanggan, mengiklankan kepada penggunanya mereka bisa mendapatkan hasil 18 persen melalui platform. Pengguna menyimpan kripto mereka dengan Celsius. Kripto itu kemudian dipinjamkan ke institusi dan investor lain. Pengguna kemudian mendapatkan hasil sebagai hasil dari pendapatan yang diperoleh Celsius.
Namun, aksi jual pasar kripto telah merugikan Celsius. Perusahaan memiliki aset senilai USD 11,8 miliar pada 17 Mei, turun dari lebih dari USD 26 miliar pada Oktober tahun lalu, menurut situs webnya.
CEL, yang merupakan koin Celsius sendiri, turun lebih dari 50 persen dalam 24 jam terakhir, menurut CoinGecko. Investor khawatir tentang penularan yang lebih luas di pasar kripto.
"Situasi Celcius pasti menambah bahan bakar ke api. Secara umum pasar sudah berada di bawah tekanan dari kekhawatiran inflasi dan kenaikan suku bunga, tetapi dengan kripto, peristiwa penularan seperti itu dapat menyebabkan penurunan yang sangat besar, mengingat pasar saat ini saling terkait erat dengan berbagai protokol dan bisnis yang saling terhubung,” pungkas Ayyar.
Advertisement
Harga Kripto Senin Pagi 13 Juni 2022
Sebelumnya, mengawali pekan ketiga Juni 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau alami pergerakan harga yang seragam pada Senin pagi, 13 Juni 2022. Mayoritas kripto jajaran teratas yang berhasil menguat tipis kemarin kini kembali melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (13/6/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 5,26 persen dalam 24 jam dan 8,78 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 27.359,60 per koin atau setara Rp 399.8 juta (asumsi kurs Rp 14.614 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga harus kembali melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH ambles 4,71 persen dan 18,98 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.471,22 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin yang masih melemah sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 4,08 persen dan 13,18 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 261,38 per koin.
Harga Kripto Lainnya
Kemudian Cardano (ADA) juga turut melemah. Dalam satu hari terakhir ADA turun 8,79 persen dan 10,31 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5154 per koin.
Adapun Solana (SOL) harus melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 6,87 persen dan 19,53 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,06 per koin.
XRP yang sempat menguat beberapa hari, kini harus kembali melemah. XRP melemah 2,96 persen dan 10,83 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3539 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9991. Sedangkan USDC dihargai USD 1,00.
Binance USD (BUSD) menguat 0,08 persen dalam 24 jam terakhir. Meskipun begitu, harga BUSD turun sedikit di level USD 0,9994.
Advertisement