Angkie Yudistia Rekomendasi Teknologi Canggih untuk Tunarungu Berkomunikasi Tanpa Terinfeksi Covid-19

Mengutip dari postingan instagram Angkie Yudistia, seorang staf khusus presiden, ia mengajak teman-teman tuna rungu untuk bisa beradaptasi dengan new normal.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Jun 2020, 10:37 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 10:00 WIB
Potret Angkie Yudistia (sumber: instagram/angkie.yudistia)
Potret Angkie Yudistia (sumber: instagram/angkie.yudistia)

Liputan6.com, Jakarta Kita semua perlu saling berkomunikasi, termasuk teman-teman disabilitas yang butuh mengakses segala informasi. Beruntung, kita hidup di era digital yang memudahkan teman-teman tuna rungu bisa memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh Google.

Mengutip dari postingan instagram Angkie Yudistia, seorang staf khusus presiden, ia mengajak teman-teman tuna rungu untuk bisa beradaptasi dengan new normal.

"Pasti banyak yang bingung menghadapi new normal dengan adaptasi baru untuk teman berkebutuhan khusus yang sulit mendengar karena semua orang menggunakan masker. Untuk teman tuli / teman Hard of Hearing (HOH) / teman tunarungu yang selalu DM ke aku. Ini yaaa teknologi yang bisa digunakan saat kita kuliah ataupun kerja. Hasil dari captioning ini bisa di save di Word! Jadi ga perlu merasa cemas lagi. Kalo mau zoom, bisa banget pakai ini. Dengan laptop, buka google chrome dan www.webcaptioner.com," tulis Angkie dalam instagram pribadinya @angkie.yudistia, 4 Juni 2020.

 

 

Cara penggunaannya cukup mudah

Angkie Yudistia
Angkie Yudistia. Foto dok instagram @angkie.yudistia

Angkie sendiri mengaku link ini ia dapatkan dari rekomendasi @suryasahetapy. Selain website tersebut, Anda bisa mengunduh Live Transcribe di android.

"Yang namanya teknologi, tidak ada yang sempurna ya teman-teman. Bersyukur kita berada di era yang semua serba digital. Untuk yang mobile, selalu standby Live Transcribe applikasi di android. Jadi ketika semua orang bermasker dan kita tidak bisa mengerti ekspresi bahkan apa yang mereka bicarakan. Langsung sodorin aja hp nya, jangan lupa tetap #jagajarak hingga minimal 1,5 M.Semoga bermanfaat ya teman-teman, cemas nya sudah mulai berkurang kah? Love!," ujarnya lagi. 

Liputan6.com pun mencoba aplikasi ini. Dan benar, caranya cukup mudah. Setelah Anda buka aplikasi di Google Store dan mendownloadnya, tampilannya mirip fitur Speech-To-Text (STT). Bedanya, aplikasi ini dilengkapi fitur audio yang lebih bagus.

Setelah itu, kita bisa mencoba berbicara apapun. Nanti ucapan yang terdeteksi akan ditanskripsikan oleh Artificial Intelligence (A.I) perangkat tersebut. Ganti dulu bahasa yang akan digunakan, seperti misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Terdapat lebih dari 70 bahasa yang dapat dikenali, termasuk bahasa Sunda, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Korea, dan lain-lain. Lalu Anda tinggal menunjukkan transkrip ini kepada lawan bicara Anda. 

Meski kekurangan aplikasi ini harus selalu terhubung ke internet, namun fitur ini cukup akurat menyalin kata yang diucapkan.

Dikutip dari theverge, rencananya Google akan menambahkan fitur suara lain seperti teks untuk hal-hal seperti suara anjing menggonggong atau ketika seseorang mengetuk pintu Anda, suara telepon berdering, tawa, mobil, atau musik. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya