Pilot Pesawat Tempur Koalisi AS Ditangkap ISIS

Pihak ISIS menyatakan kapal terbang tersebut berhasil mereka tembak menggunakan rudal anti-pesawat.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 24 Des 2014, 19:52 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 19:52 WIB
Pesawat Koalisi AS Dirudal ISIS, Sang Pilot Ditangkap
Pihak ISIS menyatakan kapal terbang tersebut berhasil mereka tembak menggunakan rudal anti-pesawat.

Liputan6.com, Raqqa - Sebuah pesawat tempur milik Yordania yang merupakan anggota koalisi Amerika Serikat (AS) mengalami kecelakaan akibat ditembak rudal oleh pasukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Seorang pilot yang berada di dalamnya dilaporkan ditangkap.

"Orang kami ditangkap mereka. Mereka bertanggung jawab atas keselamatan pilot dan hidupnya saat ini," demikian ujar Badan Militer Yordania, seperti dimuat Al-Arabiya, Rabu (24/12/2014).

Sementara sebuah situs pendukung ISIS di Raqqa, Suriah menampilkan foto yang menunjukkan beberapa anggota kelompok -- yang mengklaim Daulah Islamiyah -- secara sepihak itu tengah membekuk seseorang, yang kemudian teridentifikasi sebagai warga negara Yordania.

Beberapa foto lainnya memperlihatkan si pilot yang mengenakan pakaian putih berada di tengah pasukan bersenjata ISIS. Juga ditampilkan pula kartu identitas si pilot dengan nama Maaz al-Kassasbeh, tanggal lahir 29 Mei 1988, dan pangkatnya letnan pertama.

Pihak ISIS menyatakan kapal terbang perang tersebut berhasil mereka tembak menggunakan rudal anti-pesawat. Menurut Badan Observatorium Pemantau HAM, selama ISIS menggunakan rudal yang direbut dari pemberontak Suriah.

"ISIS memiliki sejumlah senjata anti-pesawat dengan jumlah yang banyak," ungkap Direktur Obsevatorium Pemantau HAM, Rami Abdel Rahman.

Yordania menjadi salah satu negara yang bergabung dengan koalisi Amerika Serikat untuk menggempur ISIS di Irak dan Suriah, selain Arab Saudi, Inggris, Prancis, dan Australia.

Jet tempur koalisi AS selama ini telah melancarkan serangkaian serangan udara di sejumlah lokasi kekuasaan ISIS. Sejauh ini, pasukan gabungan tersebut sudah melakukan 7 kali penyerbuan secara intensif ke markas ISIS.

Badan Observatorium Pemantau HAM melaporkan ada lebih dari 1.000 anggota ISIS di Suriah yang tewas akibat gempuran tersebut. (Riz/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya