Ilmuwan Percepat 'Jam Kiamat' Jadi Terpopuler

Berita populer lainnya terkait Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang geram warganya dipenggal kelompok ISIS.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jan 2015, 08:33 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 08:33 WIB
Ilmuwan Percepat 'Jam Kiamat' Jadi Terpopuler
Berita populer lainnya terkait Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang geram warganya dipenggal kelompok ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - 'Jam Kiamat' atau yang juga disebut sebagai 'Doomsday Clock' merupakan jam simbolis yang mewakili hitung mundur berosilasi yang diluncurkan sejak 1947 oleh Science and Security Board atau Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan BAS di University of Chicago, Amerika Serikat.

Berita ini menjadi terpopuler dari berita-berita populer lainnya pada Minggu kemarin. Selain berita scince, ada berita internasional yakni Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang geram warganya dipenggal kelompok ISIS.

Selain itu, ada berita nasional terkait komentar Kompolnas soal kisruh KPK dan Polri. Ada juga berita tentang Presiden Jokowi yang berniat melantik pejabat di Istana Negara hari ini. Berikut kumpulan berita populer yang terangkum dalam Top 5 News:

1. Ilmuwan Percepat 'Jam Kiamat', Tanda Hari Akhir Sudah Dekat?

Cuaca yang tidak menentu, bom, meriam, serta nuklir terus bergema di muka bumi akibat pertikaian antara manusia membuat sekelompok ilmuwan dari 'Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) memutuskan untuk mengubah waktu 'Jam Kiamat'. Yakni 23.57 atau 3 menit menuju pukul 24.00. Jeda waktu 3 menit ini lebih cepat dari 'Jam Kiamat' yang ditentukan sebelumnya, yakni pada 23.55 atau 5 menit menuju tengah malam, momen yang kerap disebut waktu terjadinya serangan nuklir.

'Jam Kiamat' atau yang juga disebut sebagai 'Doomsday Clock' merupakan jam simbolis yang mewakili hitung mundur berosilasi yang diluncurkan sejak tahun 1947 oleh Science and Security Board atau Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan BAS di University of Chicago, Amerika Serikat

Baca selengkapnya...

2. PM Jepang Geram Warganya Dipenggal ISIS

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengecam keras langkah kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang memenggal warganya bernama Haruna Yukawa. Korban sebelumnya menjadi salah satu dari 2 sandera asal Negeri Sakura yang muncul di video ISIS. Eksekusi ini dilakukan setelah batas waktu yang diberikan ISIS agar Jepang memberikan tebusan sebanyak Rp 2,5 triliun, berakhir.

"Ini merupakan aksi terorisme yang jelas tak bisa dibiarkan," tegas Shinzo Abe, seperti dimuat BBC, Minggu (25/1/2015).

Baca selengkapnya...

3. Kompolnas: Abraham Samad Kontak Panglima TNI, Ngerti Hukum Nggak?

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dikabarkan menghubungi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko untuk mengamankan Gedung KPK. Permintaan pengamanan itu dilakukan Abraham terkait dengan adanya rencana penggeledahan KPK oleh Bareskrim Polri berkaitan dengan status tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Mengenai hal itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala mempertanyakan sikap Abraham yang mengontak Moeldoko.

"Itu dia yang buat saya tidak habis pikir. Abraham Samad itu ngerti hukum apa tidak sebenarnya?" kata Adrianus dalam diskusi "Ada Apa dengan Jokowi?' di Eatology Cafe, Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/1/2015).

Baca selengkapnya...

4. Jokowi Tegaskan Besok Ada Pelantikan di Istana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan menggelar pelantikan di Istana Kepresidenan. Hal itu diucapkan Jokowi usai konferensi pers menyikapi kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang terjadi belakangan ini.

"‎Besok ada pelantikan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (25/1/2015) malam.

Namun, pelantikan yang dimaksud berbeda dengan yang dimaksud wartawan. Bukan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri baru.

Baca selengkapnya...

5. Baru Terbukti Tak Bersalah, Pria Dibebaskan Usai Dibui 40 Tahun

 Entah bagaimana yang dirasakan pria yang usianya sudah terbilang uzur ini. Mungkin campur aduk. Sedih dan juga senang. Joseph Sledge akhirnya dibebaskan Pengadilan Amerika Serikat setelah mendekam sekitar 40 tahun  di balik jeruji besi.

Lelaki berusia 70 tahun itu baru diketahui tidak bersalah atas dugaan kasus penikaman terhadap seorang ibu dan anak. Fakta itu terkuak dari kesaksian ahli DNA baru-baru ini yang menyatakan rambut dan sidik jari pada tubuh korban tak sesuai dengan Sledge.

Baca selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya