Menko Kemaritiman-Belanda Jalin Kerja Sama Bahari dan Pendidikan

Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Dubes Belanda sepakat untuk menjajaki beragam kerjasama bidang kemaritiman.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Feb 2015, 13:28 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2015, 13:28 WIB
Menko Kemaritiman - Belanda Jalin Kerja Sama Bahari & Pendidikan
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Dubes Belanda Swartbol.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol mengadakan pertemuan dengan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo pada Jumat 13 Februari 2015 malam. Pertemuan tersebut guna membahas program kerja sama kemaritiman kedua negara.

Hasil pertemuan, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Dubes Belanda sepakat untuk menjajaki beragam kerja sama bidang kemaritiman. Seperti penerapan sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi terintegrasi, guna memantau seluruh kegiatan pembangunan kemaritiman di tanah air. Juga pengembangan tujuan wisata Pulau Lombok, serta meningkatkan frekuensi kedatangan kapal-kapal wisata Holland American Lines ke Indonesia.

"Dalam pertemuan tersebut, juga disepakati kelanjutan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Tidak hanya melalui pendidikan tinggi, namun juga melalui pendidikan vokasi di bidang kemaritiman sehingga para lulusannya bisa memperoleh sertifikat Internasional, antara lain dari International Maritime Organization (IMO)," ujar Tim media Menko Maritim Adhi Ferdya dalam keterangan pers yang diterima pada Sabtu (14/2/2015).

Indonesia dan Belanda juga sepakat untuk tampil bersama di World Expo Milan 2015 di Milan, Italia guna menampilkan produk-produk yang berkaitan dengan pangan dan energi.

Mengingat Indonesia dan Belanda telah menandatangani kerja sama Kemitraan Strategis, maka pada akhir Maret 2015 akan digelar sebuah Lokakarya di Jakarta guna membahas implementasi kerja sama kemaritiman antara Indonesia dan Belanda ini.

Dalam pertemuan, Dubes Swartbol menginformasikan tentang berdirinya Perpustakaan Asia di Universitas Leiden, yang menghimpun koleksi buku-buku dan dokumen-dokumen tentang Indonesia, yang terbesar di dunia, termasuk koleksi sejarah, seni dan budaya bahari Nusantara.

Swartbol mengatakan, adanya kegiatan riset tentang sejarah dan peradaban bahari Nusantara guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal itulah yang akan menjadi pembuka kerja sama kemaritiman RI-Belanda ini.

Belanda dan Indonesia memiliki sejarah panjang di bidang kemaritiman, khususnya dengan TNI-AL. Kapal-kapal perang TNI-AL jenis Frigate kelas Ahmad Yani serta jenis korvet kelas Fatahillah, adalah buatan Belanda.

Saat ini PT PAL-Surabaya tengah membangun kapal perang TNI-AL jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas SIGMA, bekerjasama dengan DAMEN Shipyard, Belanda. Di bidang pengembangan kapasitas, banyak tokoh-tokoh Indonesia yang dididik di lembaga pendidikan Kemaritiman Belanda, Den Helder, antara lain Pahlawan Nasional Yos Soedarso tahun 1953.

Sedangkan kerja sama riset bidang kelautan antara Indonesia dengan Institut Riset Kelautan Belanda– NIOZ segera dihidupkan kembali. (Tnt/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya