4-4-1905: Hewan Mengamuk Sebelum Gempa Dahsyat Guncang India

Lempeng India bertubrukan dengan Eurasia, memicu gempa dengan kekuatan 7,8 skala Richter di Kangra Valley, 4 April 1905.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 04 Apr 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2015, 06:00 WIB
Gempa di Lembah Kangra (Kangra Valley)
Gempa di Lembah Kangra (Kangra Valley) /Collection Earthquake Engineering Research Center.

Liputan6.com, New Delhi - Lembah Kangra (Kangra Valley) yang biasanya tenang dalam keanggunan alamnya, berguncang hebat 4 April 1905 pukul 06.19 waktu setempat. Lempeng India bertubrukan dengan Eurasia, memicu gempa dengan kekuatan 7,8 skala Richter di barat laut pegunungan Himalaya itu.  

Guncangan 'hanya' berlangsung 2 menit, namun dampaknya luar biasa. Bangunan remuk, dinding-dinding rumah robek. Di tengah gemuruh batu dan beton yang ambrol, ribuan yang panik menjerit, memohon ampun Sang Kuasa. Mereka kebingungan, nanar dibayangi teror dan kematian.

Lebih dari 20.000 orang tewas kala itu, 100 ribu bangunan di Kangra, Mcleodganj, dan Dharamshala luluh lantak, termasuk benteng kuno yang dibangun pada tahun 470 Masehi. Tak hanya itu, 53 ribu hewan ternak mati. Lindu itu menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah India modern.

Meski pemicu kematian adalah guncangan keras dan waktu gempa terjadi -- saat orang-orang baru bangun dari tidur dan belum keluar rumah, faktor lain yang memperparah adalah kematian banyak pejabat dan pegawai pemerintah. Proses evakuasi korban amburadul. Suara-suara minta tolong masih terdengar dari balik puing-puing beberapa hari setelah gempa terjadi. Situasi yang mengerikan sungguh tak terbayangkan.

Kerusakan juga merambat ke area Dehradun. Tanah longsor dan hujan batu terjadi di sana. Kondisi serupa juga dilaporkan di sejumlah kota besar di Punjab, seperti di Amritsar, Lahore, Jullunder, dan Ludhiana.

Gempa di Lembah Kangra (Kangra Valley) /Collection Earthquake  Engineering Research Center.


Malam sebelum lindu mengguncang, kejadian aneh terjadi di kebun binatang di Lahore -- sekitar 200 kilometer dari pusat gempa. Hewan di sana mengamuk, berontak, dan mengeluarkan suara-suara yang tak biasa.

Menurut catatan pengawas kebun binatang, yang berkebangsaan Inggris -- kala itu India masih dijajah oleh Britania Raya -- semua binatang menolak makanan dan minuman yang diberikan. "Ia terus memikirkan keanehan itu sepanjang malam sampai-sampai tak bisa tidur. Dan pagi harinya, tiba-tiba gempa mengguncang," situs India Times melaporkan.

Bahwa hewan mungkin bisa membaca pertanda gempa sudah lama jadi bahan studi. 

Selanjutnya: Kuda 'Peramal' Gempa...

Kuda 'Peramal' Gempa

Kuda 'Peramal' Gempa

Beberapa hari sebelum gempa dahsyat 7,8 Skala Richter mengguncang China pada Mei 2008, ribuan katak membanjiri jalanan di salah satu area terdampak terparah.

Dalam hitungan jam sebelum lindu meremukkan bangunan, hewan-hewan koleksi kebun binatang Wuhan, yang berada 600 mil dari pusat gempa, mulai bertingkah aneh.

Zebra membenturkan kepalanya ke pintu, gajah menggoyangkan belalainya dengan liar nyaris menghantam staf kebun binatang. Singa dan macan yang biasanya tidur di siang hari, berkeliaran dengan gelisah. Lima menit sebelum gempa, lusinan burung merak mengeluarkan lengkingannya.

Beberapa jam sebelum gempa dan tsunami Sumatera pada 26 Desember 2004, yang menewaskan lebih dari 250 orang dari 23 negara, gajah-gajah tunggangan di Thailand bertingkah. Ogah mematuhi pawang, dan tak sudi menggendong turis. Sementara, hewan di Andaman: ular, kodok, kura-kura, kepiting, dan sejumlah ikan terlihat gelisah dan berenang menuju daratan, sebelum gempa terjadi.

Ini salah satu penjelasannya: Hanya sedikit manusia yang mampu menyadari gelombang P yang ukurannya lebih kecil, tapi bergerak paling cepat dari sumber gempa dan tiba sebelum gelombang S lebih besar. Namun, banyak binatang yang lebih sensitif dengan gelombang P.

Para ahli geologi, juga astrolog, meramalkan gempa mungkin akan kembali terjadi di kaki Himalaya. Belajar dari pengalaman masa lalu, para peziarah yang pergi ke situs keramat Gua Amarnath tak hanya bergantung pada kuda untuk membawa mereka ke sana, hewan itu juga diandalkan untuk 'membaca' pertanda gempa. "Jika kuda-kuda menolak membawa peziarah dan menunjukkan perilaku tak normal, bisa jadi mereka menyadari tanda-tanda gempa."

Gempa di Lembah Kangra (Kangra Valley) /Collection Earthquake  Engineering Research Center.

Selain gempa di Kangra, tanggal 4 April diwarnai sejumlah peristiwa penting dalam sejarah. Pada 1968, aktivis HAM Dr Martin Luther King, Jr dibunuh di Memphis, Tennessee, saat akan memimpin demonstrasi menentang upah rendah dan kondisi kerja yang buruk dari para pekerja sanitasi.

Sementara pada 1975, pesawat C-5A Galaxy milik Angkatan Udara Amerika yang mengangkut anak-anak yatim piatu Vietnam jatuh di dekat Saigon, Vietnam Selatan, sesaat setelah lepas landas. 172 penumpang tewas.

Pada 1979,  Zulfikar Ali Bhutto mantan presiden Pakistan dieksekusi oleh Jenderal Zia ul-Haq, yang memimpin kudeta terhadap pemerintahan Bhutto. (Ein/Ans)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya