Liputan6.com, Prancis - Penyebab jatuhnya pesawat Germanwings 4U9525 di pegunungan Alpen masih diselidiki. Di tengah proses tersebut, sosok pilot Patrick Sonderheimer yang mengudara bersama kopilot Andreas Lubitz mengemuka. Belakangan beredar fotonya di banyak media.
Foto dalam bingkai itu disebut satu-satunya yang muncul di publik, setelah tragedi nahas Germanwings. Meski identitas sang pilot sudah diungkap terlebih dahulu.
Seperti dilansir dari Daily Mail, Rabu (8/4/2015), foto Patrick yang dianggap pahlawan karena mencoba menghentikan aksi Lubitz itu dijejerkan dengan 5 staf yang juga tewas termasuk Lubitz.
Baca Juga
Menurut media Jerman, Bild, foto yang diambil di Bandara Dusseldorf, itu merupakan media untuk mengenang para staf Germanwings yang menjadi korban tewas. Kala itu, 24 Maret, belum muncul dugaan bahwa Andreas Lubitz sengaja menjatuhkan burung besi yang membawa 150 orang tersebut.
Advertisement
Selasa 7 April malam waktu setempat, ibunda Sondheimer menggelar acara penghormatan terakhir untuk putranya di kediaman yang terletak 15 km dari kota Dusseldorf. Haru pun menyelimuti momen tersebut.
"Dia meninggal sebagai pahlawan, hati kami hancur. Aku terlalu sedih untuk mengatakan banyak hal," kata dia.
Dari hasil analisa awal Cockpit Voice Recorder (CVR), terungkap suara yang disebutkan sebagai Pilot Sondheimer ketika meninggalkan kokpit saat kapal terbang kehilangan ketinggian, menukik, dan tak terkendali.
"Terdengar ada suara ketukan dari luar pintu kokpit dan tidak ada jawaban. Dan kemudian ada suara pintu digedor keras namun masih tak ada jawaban. Tidak terdengar sama sekali jawaban," kata penyidik seperti dikutip dari New York Times.
"Dapat didengar salah satu pilot sedang mencoba mendobrak pintu itu (dari luar)," ucap si penyidik. (Baca: Misteri Suara Gedoran di Pintu Kokpit Germanwings Nahas)
Saat itulah, aksi heroik ayah dua anak itu dilakukan. Ia berusaha menyelamatkan 144 penumpang dan 5 awak di Airbus A320 yang dipilotinya. Namun usahanya sia-sia. Kopilot Lubitz tak menggubris panggilannya, dan pesawat pun menghantam pegunungan Alpen.
Si pilot berteriak, "For God’s sake, open the door!" (Demi Tuhan Buka Pintunya!). Sekitar 90 detik berselang, pesan peringatan pesawat kembali berbunyi "Ground! Pull up! Pull up!".
Kapten pilot kembali mendesak dan berkata "Open the goddamn door!" (Buka pintu si*l*n!). Tapi tetap tak dibuka.
Kemudian, pada pukul 10.38, pesawat diketahui menukik tajam mengarah ke pegunungan Alpen, Prancis. Ketika itu, suara napas Lubitz terdengar di kokpit, namun dia tak mengeluarkan sepatah kata pun.
Pada pukul 10.40, bagian sayap kanan kapal terbang tersebut jatuh dan menghantam pegunungan. Suara terakhir yang terdengar adalah jeritan histeris dari para penumpang. Pesawat Germanwings hancur berkeping, dan 150 orang di dalamnya tewas.(Baca: Percakapan Dramatis Pilot-Kopilot Germanwings: 'Buka Pintunya!')
Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.
Menurut Germanwings, pesawat itu terbang pada ketinggian 38.000 kaki -- jelajah ketinggian normal -- ketika tiba-tiba mulai kehilangan ketinggian dan menukik tajam selama 8 menit. Ketika pesawat itu berada pada 6.000 kaki, radar Prancis melaporkan kehilangan kontak.
Menurut data manifes, 150 orang di pesawat nahas yang terbang dari Barcelona menuju Dusseldof itu di antaranya adalah 67 warga Jerman, 40 Spanyol, 1 Belgia, 1 Belanda, dan 2 Australia. Data lengkapnya masih ditelusuri. (Tnt/Mut)
Baca juga:
Jerman 'Tak Tahu' Kondisi Mental Kopilot Germanwings Bermasalah