Liputan6.com, Ramallah - Kekerasan kembali menghampiri Tepi Barat, Palestina. Bahkan hanya dalam tempo sehari, dua remaja Palestina harus meregang nyawa.
"Seorang remaja Palestina tewas akibat luka tembak saat terjadi bentrokan dengan tentara Israel di Kota Ramallah, Tepi Barat," ungkap sumber medis dan keamanan Palestina pada Sabtu pagi waktu setempat, seperti diwartakan Reuters yang dikutip pada Minggu (2/8/2015).
Mereka menjelaskan, korban Laith Khaldi yang berusia 14 tahun berasal dari kamp pengungsi Jalazon. Remaja tersebut ditembak di dada saat bentrokan dengan pasukan Israel di dekat pos pemeriksaan Atara pada Jumat malam 31 Juli lalu. Namun ia mengembuskan napas terakhir setelah dirawat selama beberapa jam di rumah sakit.
Sedangkan juru bicara militer Israel mengatakan, seorang tersangka Palestina melemparkan bom molotov di sebuah pos militer di Bir Zeit. Tentara Israel kemudian membalas dengan menembak ke arah penyerang untuk memukul mundur.
Pada hari itu atau Jumat 31 Juli lalu, bentrokan meletus di Tepi Barat menyusul insiden pemukim Israel membakar rumah warga Palestina sehingga menyebabkan seorang balita tewas.
Di hari yang sama, seorang remaja Palestina juga tewas dan lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel. "Ketika itu mereka mendekati pagar keamanan yang memisahkan Jalur Gaza dari Israel," ungkap pejabat medis Palestina.
Sejauh ini Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Uni Eropa telah mengecam adanya insiden pembakaran rumah warga Palestina yang menimbulkan bentrokan. Mereka pun menyerukan kedua belah pihak, Israel maupun Palestina, agar tenang. (Ans/Tho)