Liputan6.com, Prancis - Sepekan setelah operasi pengintaian terhadap kelompok teroris dari Irak ke Suriah, Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan siap melakukan serangan terhadap ISIS jika diperlukan.
Presiden Perancis Francois Hollande yang ikut mengirim pesawat-pesawat pengintai di atas Suriah, mengumumkan bahwa Prancis akan memulai serangan udara terhadap militan ISIS di negara itu.
Baca Juga
"Kami mengumumkan bahwa pesawat-pesawat pengintai yang akan memungkinkan kami mempersiapkan serangan udara jika diperlukan, dan serangan udara itu perlu dilakukan di Suriah," ujar Hollande seperti dikutip dari VOA News, Selasa (15/9/2015).
Advertisement
Bersama dengan rekannya dari Nigeria, Muhammadu Buhari, Francois Hollande mengumumkan langkah baru keterlibatan Prancis memerangi militan tersebut.
Hollande mengatakan, Prancis adalah bagian dari koalisi di Irak melawan kelompok militan. Paris memulai penerbangan pengintaian pekan lalu di Suriah untuk memungkinkan untuk mempertimbangkan apakah serangan udara yang diperlukan.
Hingga saat ini Prancis baru melancarkan serangan udara di Irak, khawatir perluasan aksi ke Suriah akan memperkuat kedudukan Presiden Bashar Al Assad. Tetapi kebijakan itu berubah setelah ISIS memperluas cengkeramannya di wilayah Suriah.
Jajak pendapat baru mendapati 56% warga Perancis mendukung kemungkinan operasi militer terhadap ISIS di Suriah, meski sebagian besar warga yakin intervensi militer tidak akan menyelesaikan krisis di Suriah saat ini.
Prancis sejauh ini mengukuhkan telah melakukan dua penerbangan pengintaian di atas wilayah Suriah.
Amerika, Kanada, Turki dan negara-negara Teluk Persia telah terlibat dalam serangan terhadap militan ISIS di Suriah. Australia pekan lalu mengumumkan akan ikut dalam operasi di Suriah itu.
Inggris menewaskan dua anggota militan dalam serangan pesawat tanpa awak di Suriah pekan lalu. (Tnt/Ein)