Murid Unggulan Harrisburg, Ternyata Imigran Ilegal Ukraina

Tidak mau kembali ke negaranya, seorang pemuda curi identitas dan menjadi murid unggulan di sebuah sekolah di Amerika.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Feb 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2016, 15:30 WIB
Pelajar Berprestasi Ternyata Bukan Pelajar *OTW
Pelanggar visa ini menjadi pelajar berprestasi di AS, bahkan mendapatkan penghargaan dari wakil rakyat. (Sumber @RepPattyKim via Twitter)

Liputan6.com, Harrisburg - Seorang warga negara Ukraina yang telah melampaui masa tinggalnya di Amerika Serikat melakukan pencurian identitas dan mengajukan dirinya ke sekolah Harrisburg di mana ia telah menjadi murid unggulan. 

Menurut laporan, pemuda yang menyamar sebagai Ahser Potts kini dihadapi sejumlah tuntutan atas tindakannya.

Melalui pernyataan kepada media polisi mengatakan, murid sekolah menengah Harrisburg dikenal sebagai Asher Potts sebenarnya adalah seorang warga Ukraina berusia 23 tahun bernama Artur Samarin. 

Dilansir, Penn Live, Jumat (26/2/2016), polisi telah melakukan penangkapan terhadap, Potts di kediamannya Selasa lalu sekitar pukul 15.00.

 

Polisi juga mengatakan Samarin telah menggunakan tanggal lahir dan identitas palsu, dan mendapatkan kartu jaminan sosial dan berkas milik pemerintah AS lainnya.

Tak disangka, Samarin berhasil bersinar di sekolah Harrisburg. Belum lama ini ia telah menjadi panelis muda dalam forum warga kota yang membahas tentang kekerasan. Ia juga pernah menjadi Dewan Penasehat Muda untuk Central Pennsylvania Food Bank.

Sementara itu, menurut ABC 27,  pernah menjadi anggota program ROTC dan Naval Sea Cadet—program militer sukarela Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS.

Tak hanya sampai di situ, wakil rakyat Patty Kim— annggota partai Demokrat dari Harrisburg — pernah mengunggah kicauan melalui Twitter tentang Potts pada Mei 2014 lalu.

Ia mengungkapkan bahwa murid itu memiliki indeks prestasi setinggi 4,16 dan telah menjadi anggota baru dari kelompok bergengsi National Honor Society.

PennLive mengunjungi sekolahnya untuk mencoba mencari informasi tambahan, namun murid dan guru enggan untuk memberikan komentar mereka.

Namun, superintenden sekolah wilayah Harisburg, Sybil Knight-Burney, telah membenarkan penahanan Samarin,. Tapi, enggan memberikan komentar mendetail, karena menurutnya memberikan informasi seorang murid merupakan pelanggaran dari kebijakan Family Educational Rights and Privacy Act.

Menurut laporan, jika pemuda asal Ukraina itu tidak ketahuan, ia bermimpi untuk mendapatkan gelar S-2 dan bekerja sebagai peneliti NASA.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya