Liputan6.com, Tel Rehov - Bagi anak berusia 7 tahun, bermain-main di taman merupakan hal yang menyenangkan. Tapi, bagi Ori Greenhut, itu adalah saatnya berburu benda purbakala.
Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (27/2/2016), suatu ketika Ori melihat sebuah patung kecil menyembul dari dalam tanah ketika ia sedang mendaki bukit bersama teman-temannya di situs purbakala Tel Rehov. Ia pun berhati-hati membawa benda itu pulang.
Baca Juga
Ia dan keluarganya berasal dari masyarakat pemukim di Tel Te’omin di Lembah Beit She’an.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Otoritas Kepurbakalaan Israel, Ori menemukan benda yang diduga berusia 3.400 tahun itu di bawah batu yang bergeser.
"Ori pulang ke rumah dengan patung yang mengesankan. Sungguh menarik. Kami menjelaskan kepadanya bahwa itu adalah artefak kuno ini, dan temuan arkeologi menjadi milik negara," kata Moriya Greenhut, ibunda sang bocah.
Mereka kemudian menyerahkan benda itu kepada Otoritas Kepurbakalaan Israel.
Patung itu diduga dibuat dengan cara memadatkan tanah liat yang lembut ke suatu cetakan.
Pensiunan profesor di Hebrew University, Amihai Mazar, bersama dengan direktur penggalian purbakala di Tel Rehov mengatakan bahwa patung itu bisa saja menggambarkan wanita biasa atau Dewi Kesuburan Astarte.
"Sejumlah peneliti menduga patung itu menggambarkan wanita sungguhan dan ada juga yang menduga Dewi Astarte yang berasal dari budaya Kanaan yang bersumber kepada Alkitab," kata Mazar.
"Kemungkinan besar, istilah 'trafim' yang disebut di dalam Alkitab merujuk kepada patung sejenis ini."
Astarte disembah sejak Masa Perunggu hingga jaman kepurbakalaan klasik dan dikaitkan dengan kesuburan, seksualitas dan peperangan. Ia kerap digambarkan dengan singa, kuda, sphinx, burung merpati, dan rangkaian bintang sebagai penanda planet Venus. Selain digambarkan telanjang.
"Tampaknya patung ini milik salah satu warga kota Rehov yang waktu itu diperintah oleh pemerintah Firaun Mesir. Patung ini khas bagi kebudayaan Kanaan dari abad 15 hingga 13 SM," tutur Mazar.
Ori, penemu patung itu, kemudian mendapatkan piagam penghargaan dari Otoritas Kepurbakalaan Israel -- karena kesadarannya sebagai warga negara. Piagam itu diserahkan di sekolahnya.
"Sungguh suatu acara yang menakjubkan. Para ahli arkeologi itu memasuki ruang kelas selagi pelajaran Taurat, ketika kami baru saja membaca tentang kisah Rahel yang mencuri patung dewa-dewa di rumah ayahnya," kata sang guru, Esther Ledell.
"Saya telah menjelaskan bahwa dewa-dewa di rumah adalah patung-patung yang dipergunakan dalam penyembahan berhala, dan kemudian memahami bahwa patung-patung yang sama itu ada dalam kelas!"