Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu)Â Arrmanantha Nasir angkat bicara terkait kondisi WNI yang diduga ditawan oleh Abu Sayyaf. Setidaknya ada 10 orang warga Indonesia yang disekap.
Pria yang kerap disapa Tata menyebut upaya penyelamatan para WNI terus berjalan. Pemerintah pun akan melakukan hal terbaik agar para sandera bisa lepas.
Baca Juga
"Sedang berjalan dan upaya terbaik untuk WNI ya," jelas Tata di Kantor Kemlu, Jumat (9/3/2016).
Advertisement
"Kita selalu menyampaikan terukur, apabila ada perkembangan, kita selalu share ke publik, akan kita sampaikan," sambung dia.
Baca Juga
Tata menambahkan, komunikasi serta koordinasi antar pihak juga masih berlangsung. Tidak cuma di antara lembaga dalam negeri, hal itu juga dilakukan dengan Otoritas Filipina.
"Menlu kan sudah bilang komunikasi dan koordinasi terus dilakukan baik dengan pihak Filipina maupun tingkat nasional, baik dengan Menko Polhukam, maupun dengan Panglima TNI, BIN, dan semua otoritas di sini yang berkepentingan," jelas Tata.
Tata juga menegaskan, pemerintah akan terus fokus pada upaya penyelamatan WNI. Meski ada desas-desus, para penyandera memberikan deadline pembayaran.
"Kita tidak pernah ngomong deadline. Kita kan yang fokuskan terkait yang menyelamatkan. Kapan pun, di mana pun 10 WNIÂ itu kita akan upayakan," pungkas Tata.
Â