Sains di Balik Kecelakaan Tragis Atlet Sepeda Olimpiade 2016

Kecelakaan yang dialami atlet Olimpiade 2016 asal Belanda bermula ketika roda depan sepedanya 'menginjak' garis cat di jalanan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 08 Agu 2016, 14:58 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 14:58 WIB
Kecelakaan Atlet Sepeda Menurut Hukum Fisika
Kecelekaan yang dialami Vleuten bermula ketika roda depan sepedanya 'menginjak' garis cat di jalanan. Cat itu biasanya kurang mencengkeram. (Sumber NBC via Gizmodo)

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Pesepeda Belanda yang berlaga di Olimpiade Rio 2016, Annemiek van Vleuten, mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan dirinya harus dirawat di rumah sakit.

Ia mengalami gegar otak dan retak tulang punggung di 3 tempat. Ia masih sadar dan mampu berbicara. Untungnya, tidak ada tanda-tanda pendarahan dalam.

Dikutip dari Gizmodo pada Senin (8/8/2016), kecelakaan ini merupakan yang kedua di bagian jalur lomba tersebut dalam beberapa hari terakhir ini. Pada Sabtu lalu, pesepeda Italia bernama Vincenzo, mengalami patah tulang selangka ketika ia mengalami kecelakaan dalam perlombaan sepeda pria.

Cukup sulit menduga dengan pasti apa yang terjadi tanpa pengamatan teliti video bermutu tinggi dalam gerakan lambat. Namun demikian, Chris Boardman, seorang mantan juara sepeda Olimpiade, mengutarakan pengamatannya tentang jalur berbahaya tersebut.

Ia mengatakan kepada BBC, "Kami sadar hal ini jauh lebih daripada sekedar urusan teknis, tapi hal yang membahayakan. Orang yang merancang lintasan dan tahu kebutuhan pengamanan pasti melihatnya juga, tapi membiarkannya."

"Kita tahu turunan itu berbahaya. Saya melihat perabotan di jalan raya dan terpikir bahwa kalau ada orang yang terjatuh di sini, ia tak bakal bisa bangun. Sungguh buruk dan itulah yang kita lihat sekarang."

Istilah 'perabotan' adalah sebutan para pesepeda untuk penghalang, median, tikungan, dan yang sejenisnya pada lintasan.

Olah Raga dan Hukum Fisika

Menurut ahli fisika Diandra Leslie-Pelecky, penulis buku 'Physics of NASCAR: The Science Behind the Speed' kepada Gizmodo, "Ketika roda depan menabrak sesuatu, rodanya terhenti. Hal ini menyebabkan torsi yang memutar sepedanya dan menjungkirkan pengendara. Itulah alasan kenapa dia terjatuh seperti yang telah terjadi."

Menurut Leslie-Pelecky, mengacu kepada video kejadian kecelakaan, sepertinya kecelakaan yang dialami Vleuten bermula ketika roda depan sepedanya 'menginjak' garis cat di jalanan.

Kalau di Amerika Serikat, cat jalanan memang kurang 'mencengkeram' daripada aspal.

"Ketika sedang melaju kencang, ada sebagian kecil ban sepeda yang selalu kontak dengan jalanan, jadi kalau ada yang menyelip di antaranya, bisa jadi bencana."

Wanita itu melanjutkan, "Dalam hal ban mobil, hal itu tidak terjadi hingga ada lapisan air di bawah ban. Tapi roda sepedanya tipis sekali, jadi lebih mudah kecelakaan."

Fisika merupakan hal utama dalam begitu banyak cabang olah raga, misalnya betapa kritisnya pengaturan pusat massa pada pada seorang atlet. Kata Leslie-Pelecky, "Masalahnya, dalam bersepeda, ketika orang condong ke depan untuk membelok, ada risiko menggeser pusat gravitasi terlalu jauh hingga terjatuh."

Anna der Breggen, rekan satu tim van Vleuten, akhirnya menjadi juara lomba wanita. Katanya kepada Guardian, "Saya sangat kaget. Sepertinya kecelakaannya berat juga. Saya sadar kemudian menjadi yang di depan, jadi saya kebut. Saya lakukan ini untuk Annemiek."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya