Liputan6.com, Jakarta Tak hanya Presiden Amerika Serikat (AS) yang berkampanye untuk memenangkan Hillary Clinton, hal yang sama juga dilakukan oleh Wakil Presiden, Joe Biden.
Dalam kampanye untuk Hillary Clinton di Cleveland, Ohio pada Kamis 1 September kemarin, Biden berhasil membungkam kritik seorang pria.
Baca Juga
Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (2/9/2016), Biden tengah berpidato tentang rencana capres AS asal Partai Republik, Donald Trump untuk menurunkan pajak terhadap orang kaya ketika tiba-tiba saja seorang pria meneriakinya.
Advertisement
"Teman-teman saya tewas, teman-teman Amerika saya tewas", teriak seorang pria yang memprotes kebijakan AS di Suriah.
"Mengapa Anda mengatakan kepada YPG (unit khusus pasukan Kurdi) untuk mundur melintasi perbatasan?", tanya pria yang tak diungkapkan identitasnya itu merujuk pada misi pembebasan Kota Manbij di Suriah.
Biden pun menjawab, "Karena kesepakatannya adalah membawa mereka ke Manbij dan untuk membuat hal itu terjadi mereka harus kembali melintasi Efrat sehingga pasukan khusus AS bisa bergerak, itu sebabnya," tegas Biden.
Ada laporan yang menyebutkan terdapat tiga warga sipil AS yang tewas bersama sejumlah anggota YPG di Manbij. Mereka ini ikut bertempur melawan ISIS.
Pria itu seperti tak puas karena ia tetap mengatakan bahwa teman-temannya tewas di medan perang. Lantas, Biden pun membalasnya dengan kalimat yang cukup singkat.
"Anakku juga meninggal dunia, oke?", ungkap Biden sementara pria itu langsung terdiam.
Putra Biden, Beau meninggal dunia pada usia 46 tahun akibat kanker otak pada 31 Mei 2015 lalu. Beau yang juga mantan jaksa agung di negara bagian Delaware itu merupakan veteran perang Irak di mana ia telah berkecimpung di dunia militer AS selama 15 tahun.
Biden juga mengajak pria itu untuk bicara secara pribadi usai ia berpidato.
"Biarkan saya menjawab pertanyaan Anda. Silahkan datang dan bicara pada saya tentang hal ini, oke? Anda mendapat izin saya," ujar wapres AS itu seperti dikutip dari The Guardian.
Tak lama, pria itu dikabarkan berbicara dengan tim pengawal Biden sebelum akhirnya ia bertemu dengan orang nomor dua di AS itu secara personal.
Belum lama ini, Biden mengadakan lawatan ke Turki. Dalam kesempatan inilah ia disebut mengintervensi YPG --kebijakan yang berujung pada tewasnya sejumlah orang di antaranya warga AS dan anggota YPG.