Liputan6.com, Singapura - Seorang perempuan telah hidup di Bandara Changi, Singapura, selama delapan tahun. Berdasarkan laporan surat kabar Lianhe Wanbao, ia merupakan satu di antara 10 orang yang tinggal di Changi.
Perempuan berusia 50-an yang tidak mau menyebutkan namanya itu mengatakan, dirinya menyewakan flat tiga kamarnya di Tampines sejak delapan tahun lalu dan memutuskan untuk pindah ke bandara.
Baca Juga
Ia mengalami krisis keuangan pada 2008 dan bisnisnya mengalami kerugian. Perempuan itu mengaku putus asa.
Advertisement
Menurut laporan Wanbao seperti dikutip dari Asia One, Minggu (8/1/2017), awalnya ia hanya ingin tinggal beberapa malam di Changi. Namun, hingga kini perempuan itu telah tinggal selama delapan tahun.
Saat ini ia memiliki troli penuh dengan pakaian, alat mandi, makanan, dan kebutuhan hidup sehari-hari lain. Ia biasanya makan di food court bandara dan bisa mendapatkan pendingan udara dan Wi-Fi gratis.
Dari hasil penyewaan flatnya, ia memperoleh lebih dari 1.000 dolar Singapura dan tak mengalami kesulitan keuangan. Namun ia berharap bisa memiliki rumah sendiri.
"Aku berniat untuk menjual flat dan tinggal di unit dua kamar yang lebih kecil, untuk mempermudah hidup," ujar dia.
Pihak Bandara Changi sendiri mengatakan, jika pegawainya menemukan orang-orang yang melakukan hal tersebut, maka mereka akan mendesaknya untuk berhenti melakukannya.
"Kami akan bekerja dengan badan seperti Kementerian Sosial dan Pengembangan Sosial, dan juga Pusat Layanan Keluarga, untuk mencari cara terbaik bagi mereka," ujar Bandara Changi dalam sebuah pernyataan.
Menurut keterangan perempuan itu, terdapat dua orang lain yang membuat bandara sebagai rumahnya, termasuk pasangan dan seorang pria berusia 60-an tahun.
Pria tersebut mulai tidur di bandara baru-baru ini karena mengalami ketidakcocokan dengan teman sekamarnya. Pada malam hari ia tidur di bandara dan pulang ke rumahnya pada siang hari.
Sebelumnya terdapat juga laporan yang menyebut ada sejumlah orang yang memutuskan tinggal di Bandara Changi.
Dua tahun lalu, sepasang tunawaisma yang tinggal beberapa bulan di Bandara Changi menjadi sorotan pemberitaan. Mereka pindah setelah bertengkar dengan kerabatnya.