Liputan6.com, Pyongyang - Otoritas Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan, Korea Utara melakukan uji coba rudal di pantai timurnya. Namun upaya tersebut diyakini gagal.
Menurut AS pihaknya mendeteksi keberadaan sebuah rudal balistik sebelum akhirnya meledak dengan cepat. Uji coba ini terjadi sehari setelah Korut memperingatkan AS, mereka "siap melancarkan balasan dengan serangan nuklir".
Baca Juga
"Korut berusaha melakukan uji coba jenis rudal yang tidak teridentifikasi dari Sinpo," ujar Kementerian Pertahanan Korsel seraya menambahkan bahwa peluncuran tersebut gagal seperti dilansir BBC, Minggu, (16/4/2017).
Advertisement
Korsel menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan terkait hal tersebut.
Pernyataan Korsel tersebut diperkuat oleh Komando Pasifik AS. Mereka menegaskan, rudal terdeteksi dan ketika dilacak maka segera diketahui itu milik Korut.
"Rudal itu meledak dengan cepat," ujar Komandan AL AS Dave Benham.
Pada Sabtu 15 April, Korut tengah larut dalam sebuah perayaan besar untuk menandai ulang tahun Kim Il-sung, kakek pemimpin Korut saat ini Kim Jong-un sekaligus sebagai pendiri negara itu.
Hari kelahiran Il-sung yang dijuluki "Day of the Sun" diperingati dengan parade militer besar-besaran di Pyongyang. Pada saat bersamaa, spekulasi beredar Korut akan melancarkan uji coba rudal.
Parade militer besar-besaran yang turut menampilkan rudal balistik kapal selam (SLBM) itu dinilai merupakan sebuah ajang unjuk kekuatan.
Berkaitan dengan perayaan tersebut, pejabat militer Korut Choe Ryong-hae yang diyakini sebagai orang kedua di negara itu mengatakan, pihaknya siap untuk berperang "habis-habisan".
"Kami siap menyerang kembali dengan senjata nuklir melalui gaya kami sendiri dalam menghadapi setiap serangan nuklir," tegas Choe.
Ketegangan belum juga mereda di kawasan Semenanjung Korea seiring dengan berlayarnya armada kapal induk AS USS Carl Vinson dan sejumlah kapal perang Jepang ke wilayah itu.
Korut diyakini berambisi untuk menempatkan hulu ledak nuklir pada rudal balistik antarbenua (ICBM) sehingga dapat menargetkan seluruh penjuru dunia. Pyongyang mengaku telah memiliki miniatur hulu ledak untuk ditempatkan pada rudal, namun pernyataan tersebut diragukan para ahli.
Sementara itu, di tengah situasi yang masih memanas, Wakil Presiden AS Mike Pence melakukan lawatan ke Asia. Ini merupakan kunjungan luar negeri perdana Pence.
Korsel masuk dalam daftar negara yang akan didatangi Pence. Di Seoul ia diharapkan dapat menemukan solusi untuk menghadapi Korut.
Kunjungan Pence selama 10 hari ke sejumlah negara ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali komitmen AS terhadap para sekutunya di kawasan Asia Pasifik.Â
Indonesia juga merupakan salah satu dari sekian negara yang akan dikunjungi Pence. Kedatangannya ke Tanah Air pada 20 April 2017 akan mengusung sejumlah isu salah satunya perdagangan.