Gara-Gara Wabah Tikus, Anjing Peliharaan di Australia Mati

Jumlah hewan peliharaan yang mati di Adelaide kian terjadi akibat meningkatnya populasi tikus yang terkontaminasi racun.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 31 Mei 2017, 06:54 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 06:54 WIB
ilustrasi tikus
ilustrasi tikus (iStockphoto)

Liputan6.com, Adelaide - Pemilik hewan mendapat peringatan tentang lonjakan jumlah anjing yang mati karena keracunan memakan tikus dan racun tikus. Meningkatnya populasi hewan pengerat ini masuk dalam kategori berbahaya karena telah mencapai proporsi wabah.

Dikutip dari Abc.net.au, Selama bulan Mei, Pusat Kesehatan Hewan Universitas Adelaide di Roseworthy merawat 19 ekor anjing yang keracunan akibat memakan tikus. Dua ekor di antara dinyatakan mati.

Salah satu dokter hewan bernama Peter Hutchison mengatakan, telah ada empat kasus yang ditemukan sejak bulan April.

"Beberapa hewan diketahui memakan tikus dan sisanya memakan umpan yang sengaja dipasang untuk meracuni tikus. Biasanya makanan yang telah diberi racun tikus diletakkan di gudang atau tersembunyi di balik lemari es," ujar Hutchison.

Ia juga mengatakan, ada sekitar 50 persen kasus yang terlapor di klinik dengan kasus anjing yang memakan tikus yang telah terkontaminasi racun, bukan berupa umpan.

"Butuh waktu dua sampai empat hari agar seekor tikus mati setelah mengkonsumsi racun. Sehingga dalam rentan waktu tersebut tikus bisa berkeliaran jauh," tambahnya.

Dokter Hutchison mengatakan kucing pun dapat berisiko keracunan, namun mereka tidak cenderung memakan umpan tikus seperti anjing.

Jumlah populasi tikus meningkat

Berdasarkan hasil panen dan musim panas yang cenderung basah menyebabkan jumlah tikus meningkat di beberapa wilayah selatan Australia.

Terlebih saat petani menggunakan racun untuk membasmi hama tikus di lahan tempat mereka bekerja.

Universitas Adelaide mengatakan bahwa umpan tikus mengandung zat anti-clotting yang menyebabkan pembekuan darah pada hewan.

Gejala yang terlihat bisa bermacam-macam, dokter Hutchison mengatakan pengobatan secara dini adalah kunci untuk menyelamatkan hewan peliharaan.

"Tanda pertama adalah anjing terlihat lesu, jika mereka membuka mulut biasanya warna gusi berubah menjadi pucat dan pernapasannya lebih tergesa-gesa," tambahnya.

Dokter Hutchison mengatakan bahwa pemilik anjing harus mengawasi hewan peliharaan mereka sehingga mereka tidak berkeliaran dan memakan umpan tikus.

Dia juga mengatakan pemilik hewan peliharaan harus berhati-hati saat menggunakan umpan. Serta harus meletakkan umpannya di tempat yang tidak dapat diakses oleh hewan peliharaan.

"Perangkap tikus mungkin kurang efisien daripada racun tapi penggunaan racun dapat berisiko membunuh hewan peliharaan Anda," ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya