Liputan6.com, Jakarta - Teori konspirasi telah ada sepanjang sejarah. Namun, istilah itu sendiri baru muncul dalam artikel tahun 1909 dalam The American Historical Review.
Di masa kini, para pencinta teori konspirasi cenderung semakin nyeleneh dan berani, terutama di ujung Abad ke-20, karena orang-orang yang sehaluan saling bertemu di internet.
Advertisement
Baca Juga
Disarikan dari therichest.com pada Selasa (1/8/2017), berikut ini adalah 8 teori konspirasi yang masih saja dipercaya segelintir orang:
Saksikan juga video menarik berikut ini:
1. Jejak Asap Pesawat Jet Beracun
Jejak asap pasti terlihat ketika pesawat jet terbang di ketinggian. Jejak asap itu terjadi karena kondensasi karena asap panas dari mesin bertemu dengan suhu dingin di angkasa.
Kenyataannya, jejak tersebut kadang-kadang terlihat beberapa menit atau beberapa jam setelah pesawat terbang itu melintas sehingga muncullah teori konspirasi bahwa jejak itu bukan kondensasi biasa melainkan zat kimia atau biologi yang dipakai untuk mempengaruhi kehidupan tanaman, hewan, dan bahkan manusia.
Teori itu sudah lama dibantah oleh banyak pihak dalam industri penerbangan, tapi kesulitan akses kepada jejak yang diberi istilah "chemtrail" itu menyulitkan melakukan bantahan yang diterima sepenuhnya.
Advertisement
2. Fluorida Pengendali Pikiran
Kota-kota di Amerika Serikat (AS) dan Eropa menambahkan fluorida ke dalam air minum kota selama bertahun-tahun demi memperbaiki kesehatan gigi warga.
Namun demikian, para pencinta teori konspirasi tidak suka kalau pemerintah menambahkan zat kimia ke dalam apapun untuk mencegah maksud-maksud tidak baik.
Untuk kasus penambahan fluorida, mereka yang tidak sepakat dengan kebijakan itu menduga bahwa tujuan pemerintah bukanlah untuk memperbaiki kesehatan gigi tapi untuk mengendalikan pikiran warga.
Atau, alasan yang lebih bisa diterima nalar adalah bahwa dampak jangka panjang penambahan zat itu belum sepenuhnya diketahui atau dapat menyebabkan kanker dan masalah perilaku pada anak-anak.
3. 'Tumbal' Program Angkasa Soviet
Di tahun 1950-an dan 1960-an, pihak Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (USSR) terlibat dalam lomba angkasa. USSR memenangkan ronde pertama ketika Yuri Gargarin menjadi manusia pertama di angkasa pada 1961, tapi pihak AS menjadi yang pertama mendaratkan manusia ke Bulan.
Beredar selentingan bahwa USSR menutupi kegagalan beberapa penerbangan angkasa, termasuk beberapa yang menyebabkan tewasnya sejumlah kosmonot. Semua itu disebut-sebut menjadi pencitraan kemajuan ilmiah dibandingkan AS.
Karena sifat kerahasiaan pemerintah Soviet pada masa itu, tidak heran kalau teori konspirasi demikian ditelan begitu saja.
Advertisement
4. Pemicu Tsunami dan Gempa HAARP
Cerita-cerita tentang pengendalian pikiran warga oleh pemerintah merupakan salah satu yang paling disukai para pencinta teori konspirasi. Salah satu yang paling menjadi sorotan mereka adalah High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP) yang terletak di pedalaman Alaska.
HAARP dibangun untuk meneliti atmosfer lapisan atas. Tapi karena statusnya yang sangat rahasia – Top Secret – banyak orang menjadi yakin tentang adanya sejumlah eskperimen lain di dalamnya, termasuk manipulasi cuaca dan memicu gempa bumi dan tsunami.
Hugo Chavez, pemimpin Venezuela, adalah seorang yang mempercayai teori konspirasi HAARP dan menuduh pemerintah AS menggunakan perangkat itu untuk menciptakan gempa maut Haiti pada 2010.
5. Pemasungan Industri
Para pencinta teori konspirasi sudah lama percaya bahwa ada industri-industri tertentu yang telah keterlaluan sehingga menghalangi kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan agar bisa terus meraup keuntungan finansial.
Ada yang percaya bahwa industri energi sengaja menghalangi teknologi energi terbarukan, Big Pharma – raksasa pabrikan farmasi – menyembunyikan vaksin dan penyembuhan penyakit semisal kanker, dan bahwa industri mobil dan minyak mencoba segala cara untuk menggagalkan mobil listrik.
Mobil listrik memang sekarang menjadi semakin populer, tapi teknologi untuk membangun dan menjalankan mobil listrik sudah ada selama beberapa dekade. Para pabrikan awal langsung dibeli oleh perusahaan-perusahaan mobil yang segera menelantarkan mobil listrik.
Advertisement
6. Microchip Pemantau Manusia
Teknologi pemantauan menggunakan frekuensi radio (radio frequency identification, RFID) sudah dipakai pada hewan-hewan peliharaan untuk membantu para pemilik melacak kucing atau anjing hilang.
Menurut para pencinta teori konspirasi, RFID nantinya akan juga dipergunakan pada manusia dan bahkan mungkin dipasangkan sejak lahir dengan pembaruan informasi berkelanjutan atau dipakai pihak berwenang untuk melacak pergerakan warga.
Sekilas, hal itu terdengar seperti kekejian cara Orwellian -- kondisi yang digambarkan penulis George Orwell dalam bukunya '1984'.
Tapi, coba ingat, sekitar 30 tahun lalu tidak ada yang menduga bahwa kamera CCTV sudah amat lazim sekarang ini. Bahkan, pemerintah sekarang ini bisa memantau percakapan telepon dan komunikasi elektronik kita.
7. Tipuan Perubahan Iklim
Walaupun 97 persen jurnal ilmiah sepakat bahwa perubahan iklim memang nyata adanya, hal itu tidak menghentikan para pencinta konspirasi bahwa semua itu adalah tipuan (hoax).
Pandangan seperti itu pun mendapat dukungan dari sejumlah orang penting, termasuk Presiden Donald Trump. Pada 2012, ia mengatakan bahwa pemanasan global "diciptakan" oleh pihak China agar menahan geliat industri manufaktur AS.
Para penolak perubahan iklim menunjuk kepada sejumlah hal di masa lalu – termasuk zaman es – sebagai bukti bahwa iklim planet ini memang selalu berubah sepanjang sejarahnya dan mengatakan bahwa peran manusia serta polusi industri masih harus dibuktikan.
Advertisement
8. Penyakit Buatan
Penyakit HIV/AIDS pertama kalinya dilaporkan di AS pada 1981. Walaupun dilakukan segala upaya gigih untuk penyembuhan dan pencegahan, penyakit itu masih menjadi 'vonis mati' bagi banyak orang, terutama di Dunia Ketiga.
Salah satu teori konspirasi yang beredar adalah bahwa penyakit itu diciptakan dan disebar oleh CIA untuk membasmi kaum homoseksual dan warga kulit hitam.
Bahkan presiden Thabo Mbeki di Afrika Selatan mendukung teori itu sehingga berseberangan dengan pandangan yang diterima secara meluas bahwa penyakit itu sebenarnya dimulai di Afrika Sub Sahara.
Ada lagi yang menduga pemerintah AS menciptakan virus dalam laboratorium dan menyuntikkannya kepada kaum pria gay selagi meneliti tentang Hepatitis B di kalangan kaum pemuka sesama jenis di New York pada 1978.